(Mengenal Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia) – Banyak orang yang masih belum faham dengan penggunaan tanda baca seperti: titik dua (:), tanda petik (“..”), tanda garis miring (/). Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan tanda baca Bahasa Indonesia yang benar:
a. Titik dua (:)
1) Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
2) Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya:
Ibu: (mendekati anaknya) “Kenapa kamu, sakit ya?”
Itok: “Ya, Bu, perutku sakit.” (sambil memeegang perutnya)
Ibu: “Ayo, periksa ke dokter!”
b. Tanda petik (“…”)
1) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya:
a) “Saya belum siap,” kata mira, “tunggu sebentar!”
b) Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia”
2) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Misalnya:
a) Kata Tono, “Saya juga minta satu.”
b) Bu Guru bertanya kepada saya, “Di mana rumahmu?”
c. Tanda garis miring (/)
1) Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin. Misalnya:
a) No. 7/PK/1973
b) Jalan Kramat III/10
c) tahun anggaran 2005/2006
d) tahun pelajaran 2011/2012
2) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap. Misalnya:
a) Barang itu dikirimkan lewat darat/laut.
b) Harganya Rp. 10.000/lembar