(Pengaruh Amiodarone Pada Tiroid) – Amiodarone banyak dipakai dalam penatalaksanaan aritmia ventrikel, takikardia supraventrikular, dan fibrilasi atrial. Namun, amiodarone adalah obat kaya-iodium yang memiliki efek terhadap tiroid dan organ-organ lain yang dapat mengurangi manfaatnya terhadap jantung. Efek yang ditimbulkan terhadap tiroid berkisar dari kelainan pada uji fungsi tiroid hingga disfungsi klinis, baik tirotoksikosis maupun hipotiroidisme.
Amiodarone adalah derivat benzofuranik mengandung 37% (berat) iodium. Dengan dosis rumatan yang berkisar dari 200 hingga 600 mg dan sekitar 10% dari molekulnya mengalami deiodinasi setiap harinya, maka sekitar 7–21 mg iodide dihasilkan setiap harinya. Jika kita menganggap kebutuhan sehari-hari akan iodide adalah 150–200 µg, terapi amiodarone memberikan kelebihan 50 hingga 100 kali lipat kebutuhan iodide seharinya.
Selain itu, amiodarone terdistribusi ke beberapa jaringan, termasuk jaringan lemak, hepar, paru, dan, sebagian kecil, ke ginjal, jantung, otot lurik, tiroid dan otak; yang dilepaskan dengan perlahan. Pada studi postmortem, konsentrasi amiodarone dan metabolitnya, desethylamiodarone (DEA), intratiroid adalah 14 mg/kg dan 64 mg/kg, masing-masingnya; dibandingkan dengan 316 mg/kg dan 76 mg/kg di dalam lemak serta 391 mg/kg dan 2354 mg/kg di dalam hepar. Paruh waktu pembersihannya adalah 52,6 ± 23,7 hari untuk amiodarone dan 61,2 ± 31,2 hari untuk DEA.
Data tersebut menjelaskan alasan, setelah diberhentikan, amiodarone dan metabolitnya masih terkandung untuk jangka waktu yang panjang. Amiodarone dimetabolisasi melalui berbagai mekanisme, terutama dealkilasi, yang menghasilkan DEA. Sekitar 66 – 75% amiodarone dieliminasi melalui empedu dan feses.
(Note: Harap mencari referensi materi yang lain sebagai perbandingan)