Infeksi Traktus Urinarius (Bakteriuria Asimptomatik) – Tidak ada gejala yang timbul dihubungkan dengan infeksi ini, yang dialami 11% dalam kehamilan. Ada peningkatan penderita bakteriuria tanpa gejala pada wanita yang pernah menderita infeksi saluran kemih, diabetes dan wanita dengan gejala sel sabit. Bakteriuria asimptomatik diasosiasikan dengan phielonefritis, melahirkan dini dan BBLR.
Beberapa peneliti mendapatkan adanya hubungan kejadian bakteriuria ini dengan peningkatan kejadian anemia dalam kehamilan, persalinan prematur, gangguan pertumbuhan janin dan pre eklampsia. Oleh karena itu pada wanita hamil dengan bakteriuria harus diobati dengan seksama sampai air kemih bebas dari bakteri yang dibuktikan dengan pemeriksaan beberapa kali.
Pemeriksaan Laboratorium:
Semua wanita hamil sebaiknya dilakukan pemeriksaan Laboratorium urin secara mikroskopik, tampak peningkatan jumlah leukosit, sejumlah eritrosit, Bakteri dan spesimen urine.
Untuk menghindari kontaminasi, spesimen urine diambil dari aliran tengah (mid-stream) setelah daerah genitalia eksterna dicuci terlebih dahulu. Kultur bakteri dan tes kepekaan antibiotika bila dimungkinkan sebaiknya diperiksa.
Penanganan:
1. Para ahli menganjurkan untuk memberikan terapi antibiotika. Beberapa kajian terapi antibiotika untuk bakteriuria asimptomatik.
Nama obat Dosis Angka keberhasilan
- amoksilain + asam klavulanat 3×500 mg/hari 92%
- Amoksilin 4×250 mg/hari 80%
- Nitrofurantoin 4×50-100 mg/hari 72%
2. Terapi Antibiotika untuk pengobatan bakteriuria asimptomatik, biasanya diberikan untuk jangka 5-7 hari secara oral. Sebagai kontrol hasil pengobatan, dapat dilakukan pemeriksaan ulangan biakan bakteriologik air kemih.