(3 Mitos Tentang Anak Tunggal) – Kebanyakan orang beranggapan bahwa, tanpa adanya adik atau kakak, anak tunggal sering dianggap merasa kesepian.
Tidak memiliki saudara dalam menemani bermain ataupun hanya sekedar untuk berbagi cerita, begitu juga dengan saling bertukar mainan dan pakaian seperti yang dilakukan oleh anak-anak lain yang mempunyai adik atau kakak.
Apakah benar kehidupan anak tunggal terasa begitu membosankan? Selain merasa kesepian, kabarnya anak tunggal tergolong anak yang manja. Simak 3 mitos yang berhubungan dengan anak tunggal berikut ini.
1. Kesepian
Inilah mitos yang sangat melekat pada anak tunggal. Tidak memiliki saudara sebagai teman untuk bermain maupun sekedar menemani ketika waktu luang. Mitos ini seringkali tidak memiliki bukti, hal ini dikarenakan tak sedikit anak tunggal yang supel, sehingga mempunyai banyak teman di luar rumah.
2. Manja
Tidak mempunyai kakak maupun adik, anak tunggal memang mendapatkan kasih sayang lebih banyak dari kedua orang tuanya, sehingga terkesan manja. Padahal, manja atau tidaknya anak tergantung dari sikap daripada orang tua dalam membesarkan anaknya.
Jika kedua orang tua sering memanjakan anak dengan materi maupun meluangkan seluruh waktunya untuk mengikuti kehendak anak tanpa menghiraukan kegiatan lain yang lebih penting, maka akan menjadikan anak menjadi manja serta lebih tidak mandiri.
3. Bossy
Memang anak tunggal lebih cenderung semua keinginannya terpenuhi, baik materi maupun kasih sayang dari kedua orang tua yang menyebabkan anak tunggal suka mengatur semua yang dilakukan oleh orang lain.
Namun, perlu diketahui bahwa muncul tidaknya sifat bossy terhadap anak tunggal tergantung bagaimana orang tua mengarahkan dan mendidik anaknya. Meski terdengar tidak baik, sifat bossy dapat menjadi sifat positif jika mendapat pengarahan dari orang tua yang lebih bijak sehingga menumbuhkan sifat leader atau kepemimpinan terhadap anak.