(Pentingnya Ibu Hamil Mengontrol Tekanan Darah) – Sewaktu ibu hamil mengunjungi dokter kandungan untuk mengetahui perkembangan janin, sudah barang tentu dokter juga wajib yang memeriksa tekanan darah. Sebenarnya seberapa penting ibu hamil harus memantau tekanan darahnya?
Berikut ini penjelasan dr. Handi Suryana, SpOG dari RS Royal Taruma Jakarta.
Peran darah bagi ibu hamil
Semua pasti setuju tentang peranan penting darah di dalam tubuh. Dalam sistem sirkulasi, darah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, mengatur distribusi hormon, mengangkat sari makanan dari usus ke jaringan tubuh dan banyak lagi “tugas mulia” dari darah.
Perlu Anda ketahui, pada kondisi hamil tekanan darah bisa berubah-ubah. Nah, tekanan darah yang berubah-ubah pada ibu hamil (bumil) bisa berisiko terjadinya komplikasi. Untuk itu, pemeriksaan rutin tensi darah penting dan mutlak dilakukan untuk mengetahui sejak dini apakah ada komplikasi berbahaya atau tidak.
Beberapa kondisi yang bisa timbul saat seorang wanita hamil dan bisa menyebabkan kematian, antara lain perdarahan, pre-eclampsia, infeksi, dan darah tinggi. Beberapa kondisi komplikasi tersebut bisa dideteksi dengan pemeriksaan tekanan darah, selain sebagai pemeriksaan rutin pada kesehatan bumil.
Bumil darah rendah dan tinggi
Pada bumil yang mempunyai masalah darah rendah tidak perlu khawatir selama tidak ada gangguan lainnya. Sedangkan untuk darah tinggi, pada kondisi bumil biasanya dilihat dulu apakah ada kaitan dengan kehamilannya atau tidak. Jika darah tinggi ditemukan terjadi sebelum usia kehamilan 20 pekan (5 bulan), artinya darah tinggi itu biasanya bukan karena kehamilan, atau memang sebelum hamil bumil tersebut juga sudah mempunyai darah tinggi (biasa disebut dengan istilah essential hypertension).
Namun, jika darah tinggi terjadi setelah usia kehamilan 20 pekan (5 bulan), biasanya hal ini terjadi karena ada kaitannya dengan kehamilan (biasa disebut dengan gestational hypertension).
Untuk Moms yang memang sebelum hamil sudah mempunyai riwayat darah tinggi, setelah lahir pun tekanan darah tidak akan turun dengan cepat. Nah, Anda harus menjaga asupan makan dengan baik dan sehat. Sedangkan untuk gestational hypertension, setelah melahirkan dalam waktu beberapa pekan, maka tekanan darah akan normal kembali.
Mengapa tekanan darah berubah-ubah?
1. Trimester I dan II: tekanan darah mengalami penurunan dibandingkan sebelum hamil karena pengaruh hormon progesteron dan dinding pembuluh darah mekar, sehingga tekanan darah agak menurun.
2. Trimester III: tekanan darah pada trimester ketiga akan kembali seperti semula, sama ketika Anda belum hamil. Hal tersebut merupakan pola yang normal.
Apa yang harus dilakukan?
Tekanan darah normal pada bumil berada di kisaran 110/70 sampai 120/80 (paling banyak ditemukan pada bumil). Batas dikatakan bumil hipertensi adalah 140/90.
– Bumil dengan darah rendah atau tinggi diharuskan berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan untuk diketahui dulu penyebab utamanya agar penanganan bisa tepat. Untuk bumil dengan darah rendah, sehari-hari bisa saja minum teh manis, susu manis, atau makan makanan lain yang bergizi.
Selain itu, pada kondisi seperti ini biasanya bumil dianjurkan selalu mendapatkan istirahat yang cukup. Jangan meminum sembarang obat selama hamil.
– Sedangkan untuk bumil dengan darah tinggi harus diketahui dulu hipertensi terjadi memang sebelum hamil atau terjadi karena Anda sedang hamil. Pada bumil dengan hipertensi di atas 20 pekan (gestational hypertension), perlu diketahui apakah gestational hypertension ini merupakan pre-eclampsia (keracunan kehamilan) atau tidak, maka perlu dilakukan pengecekan berikutnya. Caranya, selain dengan cek tensi darah juga dilakukan pemeriksaan urine. Jika di dalam urine ditemukan kadar protein, maka positif bumil mengalami pre-eclampsia dan harus dikonsultasikan dengan dokter untuk ditindaklanjuti.
– Jika darah tinggi yang dialami berkaitan dengan pre- eclampsia, maka tekanan darah tinggi hanya merupakan salah satu dari gejala manifestasi yang prosesnya progresif merusak organ tubuh bumil. Satu-satunya jalan menyelamatkan bumil dengan jalan melahirkan bayi. Jika bayi terkena gangguan transfer makanan dan oksigen melalui ari-ari selama hamil, maka ukuran bayi lebih kecil dan pertumbuhannya bisa terhambat. Karena itu, cek tensi darah secara rutin menjadi sangat penting karena bisa menjadi “penjaga” awal untuk melihat apakah ada komplikasi atau tidak. (Sumber: Mom & Kiddie)