(Beberapa hal yang Menyebabkan Gangguan Kepribadian) – Penyebab secara pasti berkembangnya gangguan awal tidak diketahui secara pasti, akan tetapi gangguan kepribadian muncul diperkirakan merupakan kombinasi beberapa faktor yang berbeda tiap individu. Gangguan kepribadian dapat muncul dalam keluarga, faktor genetik, harapan yang tidak tercapai dan sebagainya.
Anak yang mengalami pelecehan seksual pada masa awal kanak-kanak mempunyai resiko terbentuknya gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder). Dilaporkan bahwa individu yang mengalami gangguan ini mengalami pelecehan seksual di usia kanak-kanak (rata-rata pada usia 13 tahun), disamping itu mereka juga mengalami gangguan stres pasca-traumatik (Post Traumatic Stress Disorder, PTSD). Faktor lainnya terbentuk gangguan ini dapat disebabkan oleh faktor hereditas dan luka pada kepala pada masa kanak-kanak (soft neurological sign) yang dapat berkembang menjadi bentuk gangguan ini.
Kemunculan gangguan kepribadian schizotypal, schizoid dan paranoid dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor biologi, genetik (walaupun faktor ini sedikit kemungkinannya), riwayat pengalaman individu dalam keluarga. Gangguan-gangguan ini dapat juga disebabkan oleh turunan dari anggota keluarga yang menderita schizophrenia. Faktor hereditas juga memberikan kontribusi berkembangnya gangguan kepribadian obsessive-compulsive.
Kemunculannya gangguan kepribadian antisosial diperkirakan disebabkan oleh pengalaman trauma masa kecil yang disebabkan oleh permasalahan keluarga dengan kekerasan. Anak dengan orangtua pengguna Alkohol dan anak yang pengalami penolakan dari orangtua mempunyai resiko terhadap pembentukan gangguan kepribadian antisosial.
Pendidikan yang tidak tepat dengan temperamen si anak juga dapat menimbulkan gangguan kepribadian, kondisi ini disebut dengan goodness of fit, misalnya anak yang bertemperamen cemas didik oleh orangtua yang mempunyai sifat cemas pula akan memperburuk kepribadian anak dikemudian hari.
Faktor lingkungan dan budaya juga diyakini dapat membentuk pola gangguan kepribadian, misalnya lingkungan dan budaya yang bersifat keras, tidak toleran, suka menghukum (punitif) dan Agresif dapat menanamkan dasar-dasar pembentukan gangguan paranoid dan antisosial.