(Pelihara Ikan Lele di Bawah Kandang Ayam) – Blitar merupakan kabupaten penghasil telur terbesar di Indonesia, hampir 50% telur nasional dipasok dari Blitar. Banyaknya peternak ayam buras di Kabupaten Blitar menyebabkan polusi yang timbul dari kotoran ayam (amoneak) yang menyebabkan bau tidak sedap dari kotoran ayam. Bau ini sering mengganggu lingkungan di sekitar kandang. Namun kini peternak yang sudah sadar dengan lingkungan, membuat kolam ikan di bawah kandang untuk mengurangi polusi bau yang tidak sedap tersebut.
Nasihuddin misalnya, pria 29 tahun warga Desa Krenceng Kecamatan Nglegok Blitar ini sudah 2 tahun memelihara ikan lele di bawah kandang ayamnya. Dengan memanfaatkan aliran air sungai, Nasihuddin memelihara 10 ribu ikan lele dan 2 ribu ekor ayam. Kotoran ayam tersebut menjadi makanan ikan lele yang berprotein tinggi, sehingga mengurangi biaya pakan ikan lele. Ikan lele hanya perlu dipakan sekali dalam sehari. Ikan lele pun menjadi semakin besar, karena mendapat sumber makanan yang berlimpah. Dari hasil memelihara ayam dan ikan ini, Nasihuddin mampu mengantongi keuntungan hingga puluhan juta rupiah perbulan, tak jarang kolam ikan lele ini menjadi wisata pemancingan dengan tarif 10 ribu per jam.
“Saya sudah 2 tahun memelihara ikan lele di atas kandang, hasilnya cukup lumayan. Setiap hari saya hanya perlu kasih makan lele 1 kali sehari karena sudah makan kotoran ayam mas” Ungkap Nasihuddin, peternak ayam (21/09/2011).
Saat harga pakan ayam naik dan harga telur turun, pendapatan dari hasil penjulan ikan lele ini dapat menutupi biaya produksi ayam. Namun saat harga telur naik seperti selama puasa kemarin, keuntungan Nasihuddin berlipat ganda hingga mencapai 2 kali lipat. Kini banyak peternak ayam yang mulai memanfaatkan bawah kandang ayam untuk membuat kolam ikan lele dengan tujuan supaya mendapatkan hasil yang lebih besar. (IFA/diwarta.com Blitar)