Memilih lokasi usaha peternakan yang ideal, prinsipnya adalah lokasi yang akan dijadikan tempat usaha tersebut harus sesuai dari segi tekhnis, ekonomis dan sosial.
Dari segi tekhnis harus memiliki lingkungan yang nyaman bagi ternak ( yang ideal lokasi berada 400-1000 dpl untuk ternak unggas seperti ayam petelur, ayam pedaging, ternak puyuh, kambing dan domba serta sapi potong ataupun lebih dari 1000 dpl untuk ternak sapi perah). Selain itu ketersediaan sumber air bersih sangat diperlukan oleh seluruh jenis hewan ternak sebagai air minum dan menunjang kegiatan beternak (untuk memandikan ternak, mencuci peralatan kandang dll).
Keadaan jenis tanah juga bisa dijadikan pertimbangan, karena menurut Johari (2004)*, jenis tanah untuk beternak ayam petelur yang ideal adalah yang mudah menyerap air, seperti tanah berpasir. Pada jenis tanah tersebut dapat dipastikan sumber air yang tersedia relative bersih dan tidak tercemar kuman penyakit, sehingga ayam tidak mudah terserang penyakit.
Dari segi ekonomis, lokasi yang ideal untuk usaha peternakan adalah tanah yang relative tidak produktif untuk tanaman pangan sehingga harga tanah relative murah. Selain itu, harus dekat dengan akses jalan transportasi untuk sapronak (sarana produksi ternak, seperti pakan ternak dll) dan pengangkutan hasil produksi ternak (telur,daging dan susu dll) guna pemasarannya.