CALIFORNIA — Penelitian terbaru menunjukkan pengurangan volume air yang signifikan di cekungan Sungai Tigris dan Eufrat. Hasil laporan itu diterbitkan dalam New York Times, Selasa (12/2) waktu setempat. Penelitian tersebut dilakukan NASA dan Universitas California.
“Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun dari 2003, cekungan sungai Tigris dan Eufrat di bagian Turki, Suriah, Irak, dan Iran kehilangan 117 juta kaki acre (144 kilometer kubik) air tawar,” tulis laporan itu seperti dikutip PressTV, Rabu (13/2).
Para peneliti mengatakan sekitar 60 persen hilangnya air itu karena pemompaan air bawah tanah. Peneliti utama, Jay Famiglietti mengatakan tingkat penurunan air secara drastis terjadi setelah kekeringan pada 2007.
Sementara itu, kebutuhan penduduk sekitar pada air tawar terus meningkat. Padahal, tidak ada koordinasi pengelolaan air di wilayah tersebut. “Tidak adanya koordinasi pengelolaan air karena interpretasi berbeda pada hukum internasional,” ungkapnya. Sekitar 1,2 miliar penduduk dunia akan terpengaruh pada berkurangnya sumber air dunia.
Sumber URL