Apakah produk susu yang Anda pilih untuk menguatkan tulang Anda? Mulai saat ini, Anda perlu memilih-milih produk susu jika tujuannya adalah untuk menguatkan tulang. Karena tidak semua produk susu bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang. Faktanya, ada beberapa produk susu tertentu yang lebih baik dalam melakukan hal ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Institute for Aging Research di Hebrew SeniorLife di Boston menemukan bahwa susu dan yogurt adalah produk terbaik yang bisa meningkatkan kepadatan mineral tulang pada tulang pinggul. Namun mereka tidak menemukan bukti bahwa kedua jenis produk ini terkait pada kepadatan tulang belakang.
Sekitar 44 juta orang Amerika memiliki osteoporosis, penyakit pengeroposan tulang yang disebabkan oleh rendahnya kepadatan tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang, terutama tulang panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.
Selama penelitian ini, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari sekitar 3.200 pria dan wanita, berusia 26 sampai 85. Mereka meminta para peserta untuk mengisi kuesioner yang menunjukkan mereka makan makanan-makanan tertentu setiap minggu. Para peneliti juga mempertimbangkan jika ada faktor lain seperti merokok, konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D, olahraga teratur, dan menopause pada wanita, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi kekuatan tulang.
Selama 12 tahun para peneliti mengikuti perkembangan dari orang-orang ini dan mencatat adanya 43 kasus patah tulang pinggul yang terjadi. Karena jumlah ini sangat kecil, maka para peneliti tidak mampu mengambil kesimpulan yang sah tentang konsumsi produk susu dan risiko patah tulang dari data mereka, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Meskipun demikian, temuan yang dipublikasi dalam jurnal Archives of Osteoporosis ini menunjukkan bahwa orang yang rata-rata mengambil 2,6 penyajian susu, yogurt, dan keju setiap hari memiliki kepadatan tulang pinggul dan punggung yang lebih baik dari mereka yang lebih sedikit mengkonsumsinya.
Ketua penelitian ini Shivani Sahni, yang juga merupakan asisten peneliti di institut ini menduga bahwa nutrisi yang beraneka ragam di produk susu – sebagai contoh, konten kalsium, protein dan vitamin D – bekerja dalam sinergi dan bersama-sama memberikan efek yang lebih baik dari jika nutrisi ini bekerja sendiri-sendiri.