Tata Surya merupakan suatu sistem yang terdiri atas matahari sebagai bintang pusatnya dan 8 planet yang mengitarinya.
Tata Surya berada pada salah satu titik di galaksi Bima Sakti. Proses pembentukkan tata surya hingga kini belum diketahui secara pasti, akan tetapi banyak ahli astronomi yang mencoba mengemukakan pendapatnya mengenai awal mula tata surya terbentuk.
1. Teori Nebula
Pendapat ini dikemukakan oleh filsuf Jerman Immanuel Kant. Ia berpendapat bahwa tata surya berawal dari gumpalan kabut (nebula) di alam semesta kemudian kabut tersebut perlahan-lahan berputar. Inti kabut lama kelamaan menjadi matahari sedangkan kabut-kabut di pinggirnya membentuk planet.
2. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain yaitu seorang ahli geologi Amerika Serikat. Ia mengatakan bahwa awal mula terbentuknya tata surya seperti sebuah kabut pijar yang didalamnya terdiri dari materi padat kemudian berhamburan yang disebut planetesimal.
Setelah matahari terbentuk kemudian ada sebuah bintang mendekat dan menimbulkan gaya pasang naik pada matahari. Sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang tadi. Ketika bintang tersebut menjauh dari matahari, massa matahari yang berhamburan akibat gaya pasang tadi berubah menjadi planet-planet.
3. Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan Jeans dan Jeffries, mirip dengan teori planetismal, yaitu pada suatu ketika sebuah bintang yang massanya hampir sama dengan matahari mendekat dan menimbulkan pasang gas. Pasang tersebut membentuk gumpalan memanjang seperti cerutu. “Cerutu” tersebut bergerak mengelilingi matahari dan pecah menjadi butiran yang lebih kecil. Butiran-butiran tersebut memadat dan akhirnya membentuk planet.
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh Lyttleton. Ia berpendapat bahwa dahulu matahari memiliki satu bintang yang sama. Bintang tersebut kemudian berevolusi dan menyebabkan ada materi yang terjebak pada bintang induk yaitu matahari, sisanya meledak berhamburan ke ruang angkasa dan membentuk planet.
5. Teori Protoplanet
Teori ini dikemukakan oleh Gerard P. Kuiper. Ia mengatakan bahwa tata surya berawal dari awan antar bintang (nebula) kemudian matahari terbentuk di pusatnya. Kabut-kabut di pinggiran matahari kemudian berevolusi membentuk protoplanet. Protoplanet ini kemudian berkembang menjadi sebuah planet.