Cerita Percintaan – Senja mulai tersenyum. Dikala itu Christyn sedang mengasuh ibunya yang sedang sakit parah. Dan ayahnya sedang bekerja di kantor. Suatu hari ibu Christyn memberikan sesuatu.
“Christyn anakku, sebelum ibu tak lagi bersamamu, ibu akan memberi sebongkah cincin ini.”
“Ibu jangan bicara seperti itu. Ibu pasti sembuh.”
Tak lama kemudian, ibu Christyn menghembuskan nafas terakhirnya. Christyn menangis histeris bersama ayahnya.
Benerapa bulan kemudian setelah meninggalnya ibu Christyn, ayah Christyn bersikap aneh. Dan ternyata ayah Christyn menikah lagi. Ibu tirinya kali ini mempunyai anak bernama Catrin. Christyn tak bisa menerima kenyataan.
“Ayah… Mengapa ayah menikah lagi? Apakah ayah sudah tak sayang lagi pada Christyn?”
Ayah Christyn tidak mengenal hal itu, dan malah menyusuh Christyn dan Catrin bermain.
Suatu malam, Christyn terbangun oleh suara perempuan yang manis memanggil namanya. Ketika Christyn memandang perempuan itu, Christyn tak mengenalnya.
“Siapa kau?”
“Nama ku Sweetella!”
“Sedang apa engkau disini?”
“Aku akan menemanimu, agar dirimu tidak kesepian”
Keesokan harinya, Christyn mengucapkan selamat pagi kepada Sweetella. Namun saat itu, Catrin melihatnya. Dan menyagka bahwa Christyn sudah gila. Lalu, Catrin memberitahu hal tersebut kepada orangtuanya. Sejak saat itu, Christyn dikurung dalam gudang. Selama Christyn bersedih, tiba-tiba Sweetella datang menghiburnya hingga Christyn tidak bersedih lagi.
Suatu hari, ayah Christyn meninggal. Christyn sangat pilu. Di suatu ketika Christyn sedang tertidur pulas, wajahnya disiram dengan setimba air panas oleh ibu dan saudara tirinya. Lalu, Christyn berteriak kepanasan. Wajah Christyn yang semula cantik putih berseri menjadi memar kemerah-merahan.
Sejak itu, Christyn bingung terhadap sifat serta perilaku ibu dan saudara tirinya. Melihat kejadian tersebut, Sweetella sangat prihatin terhadap Christyn. Sweetella-lah yang menjadi kakak serta ibu yang sayang padanya.
Suatu malam, ketika Christyn sedang terlelap, Sweetella menyembuhkan wajahnya akibat bekas siraman air panas tadi. Menjelang pagi, Christyn terbangun dari tempat tidurnya, ia terheran menatap wajahnya yang sudah kembali seperti sedia kala. Christyn bertanya pada Sweetella, lalu terdengar sebuah jawaban:
“Kesabaranmu lah yang telah merubah segalanya”.
Christyn pun sangat gembira. Tak disangka, Catrin melihat kejadian tersebut. Ia langsung mengadu kepada ibunya. Ibu Catrin sontak kaget mendengar informasi dari anaknya.
Ketika matahari sudah berada di ufuk barat, Christyn berbicara sesuatu bersama Sweetella.
“Ada yang ingin ku tanyakan padamu”
“Tanya apa?”
“Mengapa kau bisa bersama ku? Dan darimana asalmu?”
Sweetella tersenyum, lalu menjawab pertanyaan dari Christyn.
“Mungkin sudah saatnya kau harus tahu siapa diriku sebenarnya. Aku bersama dirimu, karena ku tahu deritamu akan tersa sangat pedih semenjak ditinggal oleh kedua orangtuamu! Dan aku berasal dari cincin yang engkau pakai itu!”
“Sebelumnya, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih padamu, karena engkau sudah banyak membantuku!”
“Sama-sama. Itu sudah menjadi tugasku untuk membantumu. Baiklah kini waktunya aku harus pergi!”
“Memangnya kau ingin pergi kemana?”
“Aku akan pergi ke sutu tempat. Dan apabila kau butuh pertolongan, panggilah aku dengan menggunakan cincin ini.”
“Baiklah! Aku akan menjaga cincin ini sebaik-baiknya!”
Kemudian, Sweetella hilang tak berkesan!
Cerpen Karangan: Livia Ervita
Facebook: Livia Ervita Pelangi Senja
Nama: Livia Ervita
TTl: Probolinggo,12 Juli 1999
Hobby: Mengkhayal
Facebook: Livia Ervita Pelangi Senja
Kelas: X (Sepuluh) M.A Miftahul Ulum Banyuanyar Lor