Pada akhirnya bintang akan meledak dengan dahsyat, beberapa ikmuwan mengklaim bahwa saah satu kunci dterbentuknya alam semesta adalah sisa-sisa dari ledakan tersebut.
‘Supernova’ adalah sebutan dari ledakan tersebut, supernova terjadi saat sebuah bintang berukuran sangat besar banyak menyerap benda-benda langit yang barada disekitarnya. Sehingga hal tersebut mampu memicu munculnya reaksi nuklir dalam inti bintang sehingga membuatnya meledak. Saat sebuah bintang kehabisan bahan bakar nuklir juga dapat mengakibatkan terjadinya Supernova.
Ledakan dari supernova dapat menghasilkan letupan gelombang kejut dengan energi yang setara sebuah bintang dengan ukuran yang lebih kecil. NASA juga telah berhasil mengamati sisa sisa dari ledakan supernova terbaruyang terletak pada jarak 7.000 tahun cahaya dari bumi dengan lebar mencapai 100.000 triliun kilometer atau 10 tahun cahaya. NASA juga memperkirakan umur dari ledakan tersebut sekitar 3.700 tahun.
Sebuah supernova menyisakan partikel debu dan gas yang dapat dilihat dengan teleskop luar angkasa infra merah “Splitzer” dan teleskop sinar X milik Eropa. Partikel debu dan gas tersebut dianggap mempunyai materi-materi yang dibutuhkan untuk membentuk bintang dan planet baru.
Ledakan dari supernova dapat memanaskan partikel debu dan awan disekitarnya. Sehingga membuat sebuah aliran dan gerakan materi super panas yang dapat membuat benda-benda langit berkumpul menjadi satu. Proses tersebut diyakini terjadi pada masa awal pembentukan alam raya ini.
Untuk mengetahui proses interaksi material dari sisa ledakan dengan materi di sekitarnya sebelum membentuk benda langit baru, NASA akan terus meneliti material-material dari supernova, Mashable (27/08).