B/C ratio kepanjangannya adalah Benefit Cost Ratio sedangkan R/C Ratio kepanjangannya Revenue Cost Ratio.
Pengertian B/C ratio adalah jumlah rasio yang terdapat antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif di dalam sebuah proyek.
Di dalam penerapan B/C Ratio, sebuah proyek atau kegiatan investasi bisa dikatakan layak untuk dijalankan apabila diperoleh jumlah B/C > 1, sedangkan sebuah proyek akan dikatakan tidak layak bila hanya diperoleh jumlah B/C < 1.
Di dalam penerapannya pada sebuah proyek, maka pengertian lain dari Analisis Benefit Cost ratio (BCR) terhadap suatu keadaan merupakan suatu analisis yang diperlukan untuk melihat sampai sejauh mana perbandingan antara nilai manfaat terhadap nilai biaya jika dilihat pada kondisi nilai saat ini / present value (PV). Perhitungan analisis BCR akan dilakukan dengan cara melihat tingkat suku bunga yang sedang terjadi, di mana jika nilai BCR pada suku bunga yang berlaku > 1, maka proyek dikatakan layak secara ekonomi dan bisa dikatakan untuk dimulai.
Ukuran dari penilaian suatu kelayakan proyek bisa dilihat dengan mengacu pada kedua poin di bawah ini:
- Jika nilai BCR > 1, maka sebuah proyek dapat dikatakan layak untuk dikerjakan.
- Jika nilai BCR < 1, maka sebuah proyek dikatakan tidak layak untuk dikerjakan.
Rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungan nilai BCR adalah:
BCR = (PV dari manfaat) / (PV dari biaya)
Pengertian R/C ratio adalah jumlah ratio yang digunakan untuk melihat keuntungan relatif yang akan didapatkan dalam sebuah proyek.
Pada dasarnya, sebuah proyek akan dikatakan layak untuk dijalankan apabila nilai R/C yang didapatkan lebih besar daripada 1. Hal ini bisa terjadi karena semakin tinggi nilai R/C dari sebuah proyek, maka tingkat keuntungan yang akan didapatkan suatu proyek juga akan semakin tinggi.
Rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungan nilai RCR adalah:
R / C = Penerimaan : Total Biaya ( Tetap + Variabel )