Istilah dwimatra dan trimatra mungkin belum terlalu dikenal oleh masyarakat secara umum. Padahal kedua istilah ini memiliki arti yang kurang lebih sama dengan istilah dua dimensi dan tiga dimensi yang sudah umum dikenal masyarakat.
Istilah dwimatra berasal dari dua kata yaitu dwi atau dua dan matra. Kata matra secara umum dapat diartikan dimensi atau ukuran seperti panjang, lebar, dan tinggi. Akan tetapi kata matra lebih sering digunakan dalam bidang seni seperti musik dan sastra untuk menunjukkan ukuran seperti ukuran tekanan irama dan ukuran (meliputi jumlah, panjang, dan tekanan) suku kata.
Dengan demikian, pengertian dwimatra adalah dua dimensi atau memiliki dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Sedangkan pengertian trimatra adalah adalah tiga dimensi atau memiliki tiga ukuran yaitu panjang, lebar, dan tinggi/kedalaman. Kedua istilah ini lebih sering digunakan dalam dunia seni, contohnya bidang seni rupa. Dalam bidang seni rupa dikanal istilah seni rupa dwimatra dan seni rupa trimatra.
Pengertian seni rupa dwimatra adalah seni rupa yang hanya terdiri dari ukuran panjang dan lebar saja seperti seni lukis dan seni grafis. Seni rupa dwimatra hanya bisa dirasakan keindahannya melalui penglihatan dan hanya bisa dilihat dari satu arah seperti lukisan dan batik.
Sementara pengertian seni rupa trimatra adalah seni rupa yang terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi seperti seni kriya atau kerajinan dan seni keramik. Contohnya patung, guci, vas bunga, dan perabotan dapur yang dapat dilihat dan dirasakan keindahannya melalui sentuhan atau rabaan serta dapat dilihat dari berbagai sisi.
Baik karya seni rupa dwimatra maupun trimatra dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu karya seni rupa murni dan terapan. Karya seni rupa murni merupakan karya seni yang fokus pada ekspresi dan kreativitas pembuatnya tanpa memperhatikan apakah karya seni rupa tersebut dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. Misalnya seperti lukisan dan kaligrafi.
Lukisan dan kaligrafi merupakan bentuk ekspresi dari ide dan konsep yang ada di pikiran pembuatnya, akan tetapi keduanya tidak dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya karya seni rupa terapan merupakan karya seni yang memang ditujukan untuk dimanfaatkan dan memiliki fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya batik dan tikar anyaman. Batik merupakan karya seni yang dimanfaatkan sebagai pakaian dan tikar anyaman dapat dimanfaatkan sebagai alas duduk atau alas tidur.
Dwimatra (nirmana dua dimensi) juga dapat diartikan sebagai panjang dan lebar dalam suatu bidang datar, tidak meiliki ketebalan atau kedalaman. sedangkan trimatra (tiga dimensi) tidak hanya memiliki panjang dan lebar tetapi juga memiliki ruang, massa, volume, bentuk, raut, dan warna. Dalam istilah lain, karya dwimatra adalah karya yang hanya dapat dinikmati dari satu arah, yaitu arah depan. Sebab, karya ini hanya memiliki dimensi panjang dan lebar. Contoh karya dua dimensi adalah lukisan, gambar, foto, tenunan, dan batik.