Pengertian individualistik adalah sebuah paham yang menganut kebebasan pribadi dan mementingkan kebebasan tersebut dibandingkan dengan orang lain, di mana orang yang menganut paham ini akan melakukan berbagai macam upaya untuk mencapai keinginan dan kemerdekaannya sebagai sosok pribadi yang sesuai dengan kemauannya sendiri.
Pengertian individualistik secara sempit berarti bersikap sesuka hati, pada umumnya menggunakan ego pribadi tanpa memperdulikan dampaknya terhadap orang lain.
Pada umumnya penganut paham individualistik ini akan menentang segala intervensi dan kebijakan dari sebuah instansi atau bahkan negara yang menurut mereka tidak sesuai dan bertentangan dengan pilihan dan keputusan pribadi yang mereka tentukan sendiri. Hal ini tentu saja selalu berakibat pada terjadinya benturan-benturan moral di antara penganut pahaam tersebut dengan aparat pemerintah serta lingkungan di sekitar mereka.
Penganut paham individualistik juga sangat bertentangan dengan segala macam aturan dan standar moral yang berlaku di dalam tataran masyarakat luas, mereka menganggap hal tersebut adalah sebuah bentuk kungkungan dan pelanggaran terhadap prinsip kebebasan yang selalu menjadi acuan hidup mereka di dalam kehidupan sehari-hari. Orang-orang ini beranggapan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan pribadi mereka adalah sebuah wilayah / area tersendiri yang tidak perlu dicampuri oleh siapapun dan menjadi kewenangan pribadi mereka sendiri.
Di dalam kehidupan kita sehari-hari ada banyak sekali contoh sikap individualistik yaang dapat kita lihat, salah satunya adalah kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan. Meskipun hal ini terlihat tidak begitu mencolok dan kita menjadi terbiasa dengan berbagai peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat perkotaan, namun pada kenyataannya sikap individualis mereka merupakan salah satu hal yang menjadi gambaran umum di mana ada banyak sikap / perilaku masyarakat kota yang menggambarkannya, seperti:
- Kurangnya komunikasi antara satu orang dengan individu lainnya yang ada di sekitarnya, contohnya: tetangga dan lingkungan sekitar.
- Kurangnya kepedulian terhadap kepentingan orang lain yang ada di sekitarnya, contohnya: ketidakpedulian pada kondisi penumpang wanita / orangtua yang seharusnya mendapatkan fasilitas prioritas di kendaraan umum (Contoh: penumpang KRL).
- Minimnya interaksi dengan orang lain, seperti rekan-rekan kerja dan tetangga sekitar rumah yang pada dasarnya adalah orang-orang yang paling sering bertemu dan bertatap muka.