Pengertian pervasi dalam sosiologi adalah sebuah cara pengendalian sosial yang dilakukan dengan jalan menekankan norma dan nilai-nilai kebaikan, di mana norma dan nilai tersebut disampaikan secara berulang-ulang dalam waktu yang kontinyu dengan harapan agar hal tersebut dapat dicerna dengan baik dan melekat di dalam jiwa, sehingga penerapan ini bisa membentuk karakter-karakter yang baik dan bertanggung jawab di dalam kehidupan masyarakat.
Contoh pervasi antara lain :
- Penyampaian informasi akan bahaya narkoba yang dilakukan secara terus-menerus melalui media massa.
- Penyampaian informasi mengenai dampak buruk tawuran yang dilakukan melalui penyuluhan mingguan di seklah-sekolah.
Pengendalian sosial
Sedangkan pengendalian sosial itu sendiri adalah berbagai macam cara / tindakan yang mengacu pada sebuah proses yang terencana, di mana individu akan dianjurkan, dibujuk ataupun dipaksa untuk melakukan penyesuaian diri terhadap segala bentuk kebiasaan, adat dan tata cara kehidupan yang dijalankan oleh suatu kelompok masyarakat. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa sebuah pengendalian sosial dimaksudkan untuk mewujudkan kondisi yang seimbang dan teratur di dalam masyarakat itu sendiri.
Tujuan Pengendalian sosial
Tujuan pengendalian sosial adalah untuk mewujudkan terciptanya sebuah kondisi yang seimbang serta teratur antara stabilitas dan perubahan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat, sehingga kemudian dapat memulihkan keadaan yang serasi segaimana sebelum adanya perubahan tersebut di masyarakat itu sendiri.
Pengendalian sosial dapat dibedakan berdasarkan asalnya, yakni:
- Pengendalian sosial internal, yaitu sebuah pengendalian yang berasal dan dilakukan oleh pemerintah terhadap sekelompok masyarakat tertentu yang dianggap menyimpang dari kelompok masyarakat umum lainnya. Dalam hal ini pemerintah akan melakukan berbagai macam cara, baik itu berupa pengarahan ataupun pemberian sanksi tertentu yang dianggap perlu dilakukan.
- Pengendalian eksternal, yaitu pengendalian sosial yang berasal dari masyarakat dan ditujukan kepada pemerintah karena diyakini adanya penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut. Pengendalian ini pada umumnya dilakukan dengan cara menyampaikan aspirasi melalui parlemen atau aksi demonstrasi di jalanan.