Sedikitnya 13 orang tewas dalam sebuah ledakan bom saat berlangsungnya unjuk rasa di Lahore, Pakistan. Ledakan itu juga menyebabkan 80 orang lainnya luka-luka, setelah seorang pria tak dikenal mengendarai motor ke tengah kerumunan massa dalam aksi demonstrasi para pekerja farmasi menentang undang-undang penjualan obat.
“Diduga sebagai aksi bunuh diri tetapi polisi masih menginvestigasi untuk mengetahui penyebab ledakan sebenarnya,” ujar juru bicara kepolisian Punjab, Nayab Haider, demikian dilansir Sky News, Selasa (14/2).
Kejadian itu juga menewaskan dua perwira polisi, termasuk di antaranya kepala penanggulangan teroris tingkat provinsi.
Juru bicara Jamaat-ul-Ahrar, salah satu faksi Taliban, mengaku sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan tersebut. Serangan itu dilakukan sebagai bagian dari balas dendam atas operasi militer terhadap militan Islam di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Grup yang sama juga mengaku bertanggungjawab atas serangan di taman publik Lahore saat perayaan Paskah tahun lalu yang membunuh lebih dari 70 orang.
Dalam siaran langsung televisi setempat melaporkan sempat terdengar suara ledakan yang keras, lalu disusul asap yang menyebabkan sejumlah orang berlarian, beberapa di antaranya mencoba membawa korban luka-luka. Ledakan itu sendiri terjadi di depan gedung perwakilan provinsi Punjab, di mana unjuk rasa itu berlangsung.