Dalam acara-acara liputan tempat liburan di televisi seringkali kita mendengar istilah destinasi. Seperti “Raja Ampat merupakan salah satu destinasi terbaik di Pulau Papua.” Atau “Masih bingung memilih destinasi wisata di kota Malang?” Dapat kita lihat bahwa kata destinasi sangat sering dipasangkan dengan kata wisata, seolah-olah destinasi hanya terbatas pada tempat tujuan wisata saja. Padahal arti kata destinasi tidak terbatas dalam pengertian tempat tujuan wisata saja.
Pengertian destinasi adalah tempat tujuan atau daerah tujuan. (Daryanto : 1997)
Adapun pengertian destinasi wisata menurut para ahli antara lain :
Pengertian destinasi wisata adalah suatu kawasan spesifik yang dipilih oleh seseorang pengunjung, yang mana ia dapat tinggal dan berdomisili selama periode waktu tertentu. (Hadinoto : 1996)
Pengertian destinasi pariwisata adalah suatu tempat yang dikunjungi dengan periode waktu yang cukup signifikan selama masa perjalanan seseorang jika dibandingkan dengan tempat lainnnya yang dilalui selama perjalanan. (Pitana & I ketut Surya Diarta : 2009)
Definisi destinasi parawisata adalah suatu entitas pada suatu wilayah geografis tertentu yang didalamnya terdapat komponen produk pariwisata dan layanan, serta unsur pendukung lainnya seperti pelaku industri pariwisata, masyarakat, dan institusi pengembang yang membentuk suatu sistem yang sinergis dalam menciptakan motivasi kunjungan & totalitas pengalaman kunjungan bagi para wisatawan. (Aby Legawa : 2008)
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa destinasi merupakan kata benda yang berarti lokasi / tempat tujuan ataupun tempat tujuan pengiriman. Istilah ini digunakan untuk menyebutkan suatu tempat signifikan yang akan dituju ketika seseorang dalam perjalanan. Maksud signifikan di sini bahwa destinasi merupakan tempat yang benar-benar dituju, bukan tempat-tempat yang disinggahi selama perjalanan. Contohnya orang dari kota Lampung yang akan berwisata ke pulau Bali, dapat dikatakan bahwa Bali merupakan destinasi perjalanannya, sementara kota Jakarta tempat pesawatnya transit atau singgah sebentar bukanlah destinasi perjalanannya. Atau perjalanan seorang pengembara dari daerah A ke daerah B untuk berguru, tempat-tempat yang ia singgahi selama perjalanan bukanlah destinasinya, destinasinya tetaplah daerah B.
Istilah ini juga bisa digunakan untuk menunjukkan tempat yang dituju untuk mengirim sesuatu seperti dalam pengiriman barang, paket, uang, dan lain-lain. Contohnya bantuan makanan yang akan dikirim ke daerah pedalaman Aceh, berarti daerah pedalaman Aceh merupakan destinasi barang tersebut. Contoh lainnya seperti surat yang dikirim dari kota Pontianak ke kota Banyuwangi. Dari Pontianak ke Banyuwangi ada banyak kantor pos yang disinggahi surat ini, akan tetapi destinasinya tetaplah Banyuwangi.
Istilah destinasi juga dapat diartikan sebagai tujuan sesuatu ditakdirkan. Bahwa Tuhan menakdirkan segala sesuatu ada tujuannya. Seperti mengapa Tuhan menciptakan nyamuk bisa terbang sementara semut tidak, padahal ukuran tubuh mereka sama-sama kecil. Seperti mengapa Tuhan menciptakan orang Eropa berkulit putih dan berhidung mancung sementara ras Negroid berkulit hitam dan berbibir tebal, hal ini pasti ada tujuannya. Tujuan Tuhan menakdirkan segala sesuatu ini yang terkadang belum dapat dipahami manusia.