Ketika anda mengisi tangki kendaraan di pom bensin, anda mungkin bertanya-tanya apa perbedaan antara bensin biasa dan bahan bakar yang mereka sebut etanol ? dan manakah yang tepat untuk kendaraan anda? Sering kali pilihan berdasarkan harga, ketersediaan, dan rekomendasi pabrikan.
Tergantung pada apa wilayah sekitar anda, mungkin tidak dapat menemukan bensin biasa atau mungkin tergantung selera anda masing-masing yang penting jangan sampai salah pilih dan bisa meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar dari kendaraan Anda . Berikut adalah perbedaan antara metanol dan bensin semoga bermanfaat!
Metanol
Metanol adalah salah satu jenis bahan bakar alternatif untuk mesin pembakaran dalam dan beberapa jenis mesin lainnya. Metanol dapat digunakan dengan mencampurkannya dengan bensin atau dipakai sendirian (metanol murni). Di Amerika Serikat, bahan bakar metanol mendapatkan perhatian yang lebih kecil daripada bahan bakar etanol, karena dukungan untuk etanol yang dibuat dari jagung bisa memunculkan beberapa keuntungan politik.
Secara umum, etanol juga lebih tidak beracun dan memiliki kandungan energi yang lebih tinggi, meskipun sebenarnya metanol lebih murah untuk diproduksi dan membutuhkan dana lebih sedikit untuk mengurangi emisi karbonnya. Meskipun begitu, untuk mengoptimalkan performa mesin, kesediaan bahan bakar, keuntungan politis dan kesehatan, campuran dari etanol, metanol, dan bensin sebaiknya digunakan bersamaan daripada hanya menggunakan ketiga jenis bahan bakar ini secara terpisah. Metanol dapat dibuat dari fosil atau sumber energi terbaharui lainnya.
Bensin
Bensin atau gasoline atau petrol adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan bermotor roda dua, tiga, dan empat. Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.
Jika bensin dibakar pada kondisi ideal dengan oksigen berlimpah, maka akan dihasilkan CO2, H2O, dan energi panas. Setiap kg bensin mengandung 42.4 MJ.
Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”; bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin “berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana, dan butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat.
Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga pemisahan hidrokarbon ini dilakukan dengan cara distilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.
Perbedaan antara Metanol dan Bensin
1. Methanol adalah bio-fuel masa depan, sedangkan bensin tidak ramah lingkungan.
2. Bensin dan metanol keduanya digunakan sebagai bahan bakar mobil, dan metanol lebih kuat daripada bensin.
3. Methanol mahal, dan digunakan sebagai bahan bakar pengganti, dibandingkan dengan bensin.
4. Bensin dan metanol keduanya beracun, dan kontak dengan kulit harus dihindari, terutama dalam kasus metanol.
5. Methanol kurang mudah terbakar daripada bensin, tetapi dapat menimbulkan korosi pada bagian logam di mesin.