Konsep hubungan internasional memiliki hubungan erat dengan subjek-subjek internasional. Seperti organisasi internasional, hukum internasional, dan politik internasional. Bentuk dari hubungan internasional dapat berupa hubungan-hubungan individual antar kelompok dan antar negara.
Hubungan individual berbentuk kontak-kontak pribadi yang didasari oleh kpentingan individual. Beberapa contoh hubungan ini adalah hubungan jual beli pedagang Indonesia dan Amerika, mahasiswa Amerika yang belajar di Indonesia, dan kunjugan wisatawan. Hubungan antar kelompok dapat berbentuk hubungan antar lembaga keagamaan, sosial, antar negara. Adapun hubungan antar negara pada umumnya melibatkan kepentingan nasional atau kepentingan yang sifatnya lebih luasnya, misalnya kerjasama ekonomi, politik kebudayaan, atau hankam.
Suatu hubungan internasional akan berlangsung dengan baik jika terdapat landasan yang jelas. Landasan tersebut harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang mengadakan hubungan internasional. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang digunakan sebagai landasan, yaitu teritorial, kebangsaan, kepentingan derajat, serta asas keterbukaan.
Asas teritorial
Asas teritorial didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya.
Asas kebangsaan
Asas kebangsaan didasarkan pada kekuasaan negara untuk seluruh warganya, sehingga tiap negara dimanapun berada tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya.
Asas kepentingan umum
Asas kepentingan umum didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang menyangkut kepentingan umum.
Asas persamaan harkat, martabat, dan derajat
Asas persamaan harkat, martabat dan derajat didasarkan pada sikap harus menjunjung tinggi harkat dan martabat tiap negara yang berhubungan. Hal ini dilakukan agar terwujud persamaan derajat sehingga saling menghormati dan menjaga hubungan baik dan saling menguntungkan.
Asas keterbukaan
Asas keterbukaan berkaitan dengan perlunya keterbukaan dari kedua belah pihak, sehingga tiap negara paham akan manfaat dari hubungan internasional yang terjalin.
Batas-batas Pembentukan Teori dalam hubungan Internasional
Para ahli dari Timur mengatakan bahwa hubungan internasional memiliki masalah yang serius, sesuatu yang tidak bisa terlepas dari bagian kondisi manusia. Yang meliputi kepribadian, kekhasan data dan sifat yang sangat mempengaruhi dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan serta kesulitan dalam membuat rumusan dengan teliti.
Keterlibatan personal dalam teori hubungan internasional dan ilmu-ilmu sosial lainnya tidak selalu menyenangkan hubungan antara perorangan dengan objek penelitian. Pendekatan subjek dari perspektif budaya, kesetiaan warga negara, keanggotaan politik, pengamalan pendidikan, keluarga dan teman. Semua perspektif ini menimbulkan tekanan, saling menguatkan dan melawan orang lain serta menggabungkan efek dari teori penyelidikan.
Karakteristik data
Teori yang penting dalam hubungan internasional dalam kategori ini adalah mengetahui penting dan tidaknya data yang didapatkan. Teori dalam hubungan internasional harus sesuai dengan kejelasan fakta dan investigasi yang dilakukan sehingga menghasilkan teori dan data yang jelas.
Proses pengakuratan pengetahuan
Hal yang penting dalam hal ini adalah mencocokkan contoh yang digunakan dengan hipotesa yang ada. Jika yang dilakukan oleh para pelajar Ilmu Pengetahuan Alam yang selalu bekerja dengan melakukan percobaan, melihat fenomena menyesuaikan dengan teori yang ada sebelumnya kemudian memberikan kesimpulan ataupun teori yang baru. Namun pada teori hubungan internasional menentukan teori melalui tujuan pembentukan teori itu sebenarnya.