Kelelahan Setelah Makan Gula

Rasa lelah setelah makan gula dapat menjadi tanda yang mengkhawatirkan dan ini menandakan ada sedikit kelainan dalam tubuh. Artikel ini akan memberitahu Anda lebih banyak penjelasan.

Meskipun asupan gula umumnya dianggap sebagai penambah energi instan bagi tubuh, cukup sering, orang mengeluh tentang mengalami kelelahan setelah makan roti, gula, permen dan coklat. Beberapa orang juga mengeluhkan merasa lesu setelah makan siang dan makanan penutup.

Banyak orang yang mengalami rasa kantuk di siang hari setelah makan sesuatu yang mengandung gula. Nah, ada beberapa penjelasan kenapa merasa letih setelah makan gula. Sejumlah makanan berat yang mengandung jumlah yang wajar pati dan gula dapat menyebabkan kelelahan. Tidak ada yang perlu dikhawatir jika hal ini terjadi sekali-kali. Namun, jika itu menjadi kebiasaan, maka mungkin menjadi penyebab kekhawatiran, dan akan perlu melihat lebih dalam.

Penyebab Kelelahan Setelah Makan Gula

Peningkatan metabolisme. Dalam kebanyakan situasi, kelelahan setelah makan gula, pasta dan kue-kue akan sembuh setelah beberapa saat dan tanpa obat apa pun. Tapi apa yang bisa menjadi alasan yang mungkin di balik ini? Jumlah gula yang tinggi benar-benar memberikan perasaan peningkatan energi pada tubuh, yang akhirnya meningkatkan tingkat metabolisme tubuh. Namun, segera setelah gula terbakar habis, seseorang mungkin merasa lelah, lelah dan mengantuk.

Peningkatan Insulin. Setelah seseorang mengkonsumsi makanan kaya gula, kadar gula darah mulai meningkat. Ini merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak lagi yang masuk ke dalam aliran darah. Tingginya jumlah insulin menciptakan blok protein dalam tubuh, yang disebut ‘triptofan’ (asam amino). Triptofan ini akan dikirimkan menuju otak dan membantu produksi zat kimia yang disebut ‘serotonin’. Serotonin adalah neurotransmitter sebenarnya yang mengatur siklus tidur / bangun. Produksi serotonin menginduksi perasaan kelelahan ekstrim dan kelelahan setelah makan permen.

Sensitivitas Gula. Lemah setelah makan gula dalam jumlah yang tinggi karbohidrat dapat dikaitkan dengan sensitivitas gula juga. Sensitivitas gula sebenarnya karena menurunnya tingkat atau rendah serotonin dan beta-endorphin, yang juga neurotransmiter. Rendahnya tingkat kedua neurotransmiter dapat menyebabkan kebingungan dan kelelahan terutama setelah makan siang. Kelemahan setelah mengkonsumsi gula juga disebut sebagai ‘gula jatuh’. Hal ini terjadi ketika terjadi peningkatan kadar glukosa darah merangsang sekresi insulin, yang pada gilirannya memulai penyerapan glukosa oleh jaringan yang cepat. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan sebagai glikogen atau menggunakannya untuk produksi energi. Hal ini menyebabkan penurunan glukosa darah, sehingga menyebabkan kelelahan. Beberapa faktor-faktor seperti kekurangan gizi, pola makan yang buruk, dan ketidakmampuan tubuh untuk memproses nutrisi dari makanan yang dimakan dapat menimbulkan kelelahan ekstrim.

Pradiabetes, Diabetes dan Infeksi. Salah satu alasan untuk merasa lelah bahwa Anda berada di fase prediabetic. Ini adalah fase di mana tingkat gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup untuk memenuhi syarat untuk disebut diabetes tipe 2. Penyebab terbesar di balik perasaan kelelahan ekstrim setelah makan pati, gula dan karbohidrat, dapat menjadi kemungkinan perkembangan diabetes. Hal ini penting untuk memeriksa gejala awal diabetes dan mencari bantuan medis. Ringan sampai alergi parah dan infeksi seperti Candida juga bisa bertanggung jawab untuk menyebabkan kelelahan. Hal ini juga dapat disebabkan pati dan hasrat gula, bahkan ketika perut sudah penuh.

Hal yang dapat dilakukan

• Ikuti latihan olahraga yang tepat
• Mengatur asupan gula atau tepung makanan
• Pastikan Anda mendapatkan kualitas tidur yang cukup di malam hari
• Berpartisipasi dalam kegiatan penghilang stres untuk menyingkirkan stres

Jika masalah terus berlanjut untuk waktu yang lama, konsultasikan dengan dokter Anda

Seperti disebutkan sebelumnya, perasaan lelah setelah makan makanan yang mengandung gula bukanlah sesuatu yang serius, tetapi jika hal itu terjadi secara teratur, segera kunjungi  dokter.