Candi Gebang pertama kali ditemukan oleh penduduk setempat pada bulan November 1936, berupa sebuah Arca Ganesha. Atas dasar laporan tersebut, maka Dinas Purbakala mengadakan penelitian, yang ternyata Arca Ganesha tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu bagian dari sebuah bangunan. Untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini, maka diadakan penggalian di sekitar temuan Arca Ganesha tersebut. Hasil yang dicapai adalah temuan berupa reruntuhan bangunan yang terdiri dari atap candi, sebagian kecil bagian tubuh dan sebagian kecil kaki yang masih utuh.
Dari hasil penggalian, kemudian diadakan susunan percobaan sehingga diperoleh bentuk konstruksi bangunan yang sebenarnya. Dengan adanya gambaran dari hasil susunan percobaan ini, maka penyusunan kembali dapat dilaksanakan meskipun bagian tubuh bangunan banyak menggunakan batu pengganti. Pemugaran Candi Gebang dilaksanakan pada tahun 1937 sampai tahun 1939 yang dipimpin oleh Prof. DR. Ir. Van Romondt.
Deskripsi Bangunan Candi Gebang
Bangunan Candi Gebang berdenah bujur sangkar dengan ukuran 5,25 x 5,25 m dan tinggi 7,75 m. Bagian kaki mempunyai proporsi yang tinggi dan tanpa relief/polos. Candi ini tidak mempunyai tangga masuk, atau kemungkinan tangga masuknya terbuat dari kayu atau bahan lain yang mudah rusak sehingga sampai sekarang tidak ditemukan kembali. Hal ini merupakan keistimewaan candi ini, dan keistimewaan yang lain adalah pada titik pusat candi bertepatan dengan titik pusat halaman candi.
Di dalam tubuh candi terdapat satu bilik dengan arah hadap ke timur yang didalamnya terdapat Yoni. Di kanan kiri pintu masuk terdapat relung dengan Arca Nandiswara, sedangkan relung yang berisi Mahakala arcanya tidak ada. (Catatan: Ketika YogYes.com berkunjung ke Candi Gebang pada bulan Februari 2004, Arca Nandiswara tersebut sudah tidak ada) Relung di sisi utara dan selatan dalam keadaan kosong. Di sebelah barat terdapat relung yang diisi dengan Arca Ganesha yang duduk di atas sebuah Yoni dengan cerat yang menghadap ke utara. Sedangkan pada bagian puncak terdapat Lingga yang berada di atas bantalan seroja. Bentuk Lingga hanya bagian atas, yaitu berupa bentuk silinder. Di dalam atap juga terdapat sebuah ruangan kecil yang berbentuk rongga di atas bilik candi sebenarnya. Di halaman ditemukan Lingga semu (patok) yang berada di keempat sudutnya.
Latar Belakang Sejarah Candi Gebang
Latar belakang sejarah berdirinya Candi Gebang belum diketahui secara pasti. Akan tetapi yang jelas Candi Gebang bersifat hinduistis. Hal ini dapat diketahui dengan adanya Lingga, Yoni, dan Arca Ganesha. Di samping itu, berdasarkan atas bentuk kaki candi yang mempunyai proporsi tinggi ini, menunjukkan bahwa Candi Gebang berasal dari periode tua (± 730 – 800 M). Sedangkan menurut Van Romondt, Candi Gebang berdiri pada masa awal “Jawa Tengah”.