Rasa iri memang wajar dimiliki setiap orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa sampai pada tahap di mana rasa irinya hilang lenyap. Bagi sebagin orang, bila rasa iri itu di’pelihara’ dengan benar, malah dapat jadi cambuk untuk hidup lebih maju.
Namun, umumnya rasa iri bersifat merusak. Bila Anda tak bisa menghindari rasa iri seperti ini, yang terus saja mengalir dalam peredaran darah Anda, terimalah itu sebagai emosi yang biasa dirasakan setiap insan. Seperti juga ketika Anda melakukan kebaikan dan Anda merasa senang, cobalah menganggap rasa iri sebagai emosi yang ‘lebih bisa diterima’.
Langkah pertama untuk mengatasinya adalah, buanglah segala kebencian yang menyelinap di dada.
Berhentilah mendoakan orang lain yang jelek-jelek – misalnya, berharap agar ia tak memiliki apa yang Anda inginkan, atau berharap dia kehilangan sesuatu.
Setelah itu, Anda bisa melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu penghargaan.
Belajarlah untuk mengagumi dan menghargai orang lain, tanpa harus mengasosiasikannya dengan keadaan Anda (yang mungkin gundah gulana dan merasa paling inferior sedunia). Bila Anda mengagumi seseorang, dengan mudah Anda akan ‘membiarkannya’ memiliki lebih banyak, tanpa merasa Anda memiliki lebih sedikit.
Langkah terakhir, beranjaklah dari penghargaan menuju ‘persaingan’.
Tentu, dalam arti yang positif. Dengan mengembangkan kualitas-kualitas yang membuat orang lain enviable alias patut disiriki, Anda akan bangga pada diri sendiri. Ketahuilah, Anda tak akan mungkin merasa iri dan bangga pada saat bersamaan. Bila Anda menggunakan rasa iri untuk memberi ‘bensin’ pada motivasi Anda, rasa iri tak akan ‘mengatur’ kehidupan Anda.
Segera setelah Anda menyadari rasa iri itu, berhenti dan merenunglah sejenak. Jangan bikin aksi atau tindakan impulsif yang bertentangan dengan diri Anda. Kalau Anda mendapatkan diri Anda merasa dengki pada orang lain, ingatlah bahwa Anda bukan setan. Anda cuma merasa kehilangan, dan sedang mencoba untuk meringankan penderitaan sebisa mungkin.
Karena itu, cobalah untuk mengenal orang-orang yang enviable itu. Temukan fakta akan kehidupannya – yang tidak semuanya ‘terang benderang’. Pasti tidak banyak rasa iri lagi dalam diri Anda. Dan Anda sendiri, akan jauh lebih dewasa, mampu mengembangkan kualitas diri Anda sampai ke level yang (siapa tahu), bikin orang lain iri. (hannie k.wardhanie)
16 Jul 01 05:42 WIB (Astaga.com)