Bosan kerja di kantor karena sudah ‘malas’ menerima perintah? Atau ingin meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga? Anda boleh saja mempertimbangkan untuk memulai suatu bisnis kecil-kecilan. Tentu saja, bisnis ini mestinya didasari oleh keahlian dasar yang Anda miliki, misalnya masak-memasak, menulis, mendesain (grafis, interior, busana) dan sebagainya.
Untuk memulai bisnis kecil, tak usah berpikir terlalu muluk. Anda akan terkejut kalau tahu bahwa banyak orang memulai dengan ‘hanya’ suatu ide bagus, produk dan servis, dan dikombinasikan dengan kerja keras dan cerdas, akan menghasilkan sukses yang lumayan besar. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Adakah pasar nyata untuk produk atau servis yang akan Anda hasilkan
Boleh jadi, dalam bayangan Anda pasarnya ada. Kenyataannya, pasar untuk produk/servis Anda itu tidak eksis. Misalnya, Anda ingin menjual baju hangat yang terbuat dari rajutan. Di daerah dingin, jualan ini pasti punya pasar. Tapi, kalau Anda melakukannya di daerah tropis, pasarnya tidak ada.
Harus dikenal orang
Itulah sebabnya orang mengenal promosi dan periklanan. Kalau hanya bisnis kecil, modal Anda pasti habis bila Anda beriklan besar-besaran. Anda bisa mencoba iklan baris, entah itu di koran atau di internet. Selain itu, jangan malu-malu memperkenalkan diri di mana-mana – misalnya dimulai di lingkungan teman-teman sendiri – bahwa Anda sedang mengusahakan bisnis itu.
Identifikasi klien ideal Anda
Sudah tugas Anda untuk menyediakan pelayanan yang baik. Tapi, bila Anda melayani orang yang salah, tak ada seorang pun yang akan puas. Misalnya, Anda menjual masakan Cina yang lezat tapi penuh MSG kepada seorang pencinta makanan sehat. Ia mungkin tak akan pernah datang lagi ke kafe Anda. Karena itu, pertegas siapa saja yang kira-kira akan menjadi klien ideal, dan sebarkan bahwa Anda menjual produk/jasa yang mereka inginkan.
Lebih condong kepda keuntungan ketimbang revenue
Dari hari pertama, sebaiknya Anda memfokuskan diri kepada keuntungan. Jadi, kalau bisnis itu kira-kira tidak menguntungkan, jangan kerjakan.
Kembangkan keahlian menjual
Bekerja dan berusaha itu sebenarnya ‘menjual diri’. Biarpun kecil-kecilan, sebaiknya Anda punya tim yang bisa berbicara baik tentang produk/servis Anda. Istilahnya, merekalah yang jadi corong bahwa Anda punya bisnis itu.
Tumbuh dari bawah
Jangan bermimpi langsung akan menjadi bisnis besar. Tumbuhlah perlahan-lahan, dari kecil menjadi besar. Tingkatkan pelan-pelan standar dan kualitas, atau buatlah supaya menjadi kian eksklusif. Hal ini tak hanya akan memudahkan Anda memperoleh pelanggan, tapi juga mempertahankannya. (berbagai sumber/hannie k.wardhanie)