Kemagnetan: Keterangan dari Hipotesis Weber

Untuk menerangkan berbagai hal tentang magnet, Weber menggunakan beberapa hipotesis (dugaan), beberapa dugaan weber (Hipotesis Weber)  tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Besi dan baja terdiri dari atom-atom magnetik yang dinamakan magnet elementer. Masing-masing atom mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Bila magnet batang dipotong menjadi dua bagian atau lebih, maka bagian-bagian itu sendiri merupakan magnet baru. Pemotongan dapat dilanjutkan sampai bagian yang sekecil-kecilnya (atom magnet). Tetapi pada setiap bagian, bagiamana pun kecilnya, terdapat dua jenis kutub magnet. Jadi dapat disimpulkan atom magnet bersifat magnet.

Magnet elementer besi mudah diarahkan, sedangkan magnet elementer baja sukar diarahkan. Besi lebih mudah dijadikan magnet karena magnet elementernya mudah diarahkan. Tetapi kemagnetan besi juga mudah hilang. Sebaliknya, baja lebih sukar dijadikan magnet. Tetapi, sifat magnet dari baja tidak mudah hilang. magnet dari baja merupakan magnet permanen (tetap).

Pada besi dan baja yang tidak bersifat magnet, letak magnet elementernya tidak teratur. Sebagian besar magnet elementer membentuk lingkaran-lingkaran tertutup. Kutub utara sebuah magnet elementer berhadapan dengan kutub selatan magnet elementer yang lain.

Pada besi atau baja yang bersifat magnet, letak magnet elementernya teratur. Kutub-kutub utaranya mengarah ke arah yang sama, sedangkan kutub-kutub selatannya mengarah ke arah yang berlawanan. karena magnet elementernya teratur, ujung magnet yang satu ditutup oleh kutub utara magnet elementer, sedangkan ujung magnet yang lain ditutup oleh kutub selatan magnet elementer. Itulah sebabnya, pada ujung-ujung magnet batang terdapat kutub utara dan kutub selatan yang bebas.

Check Also

Menggali Lebih Dalam tentang Dogmatis: Apa Itu dan Bagaimana Ini Memengaruhi Pikiran Manusia?

Dogmatis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sikap atau keyakinan yang keras kepala dan …