Cerpen: Cerita Pendek Persahabtan Rino

(Cerpen: Cerita Pendek Persahabtan Rino) – Seorang remaja bernama Rino yang tinggal jauh sangat jauh dari orangtuanya, saat itu baru melanjutkan studynya ke SMA.Di tempatnya sekarang dia hidup sendiri tanpa ada yang menemani, saat masuk sekolah ia tidak berani mengobrol seperti anak-anak yang lain karena merasa malu dan merasa dirinya tidak seperti anak-anak yang lain yang sudah mengenal, dia berpikir seperti ini karena dia tidak mengenal satupun di kelasnya.

Teman-temannya pun tidak mau untuk memulai duluan perkenalan dengannya, walaupun di kelas yang Rinoi itu, Rino tetap merasa sendiri karena tidak memiliki teman.Akhirnya ada seseorang yang mau duduk sebangku dengannya dan mengajak berkenalan dengan Rino, orang itu bernama Doni.

Doni mau duduk dengan Rino karena dia juga pernah merasakan kesepian itu, jadi dia ingin menemani Rino agar tidak kesepian dan mengenalkan Rino pada teman-teman yang lainnya.Kesepian Rino pun sudah berkurang tidak seperti sebelumnya.

Karena Doni adalah tema sebangkunya, Rino bercerita banyak kepada Doni tentang masa-masa SMPnya, kisah persahabatannya sewaktu SMP dan juga kehidupannya yang sekarang karena kesepian di tempat tinggalnya.

Dia bercerita bahwa orangtuanya tidak bisa menemaninya tinggal disana karena orangtuanya memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja, orangtuanya berkata, ”Ayah dan Ibu bekerja juga kan agar kamu bisa tetap sekolah Rino.”

Doni juga bercerita mengapa ia mau menemani Rino karena dia juga pernah merasa kesepian, saat kedua orangtuanya meninggal saat dia kelas 2 SMP, tapi Doni akhirnya bangkit dan memberanikan diri untuk hidup sendiri, tetapi Doni saat itu sudah memiliki banyak teman di sekolah, jadi dia merasakan kesepian itu di rumahnya yang tadinya hanya dia sendiri, tetapi dia sekarang tinggal dengan saudaranya.

Rino dan Doni pun selalu berbagi cerita tentang kehidupan mereka, Rino sangat senang memliki teman seperti Doni karena selama ini dia tidak mempunya tempat dimana dia harus bercerita tentang kesedihannya, Doni adalah orang yang dpercaya Rino sebagai tempat berbagi.

Karena sudah dekat dengan Doni, Rino mencoba bersosialisasi dengan teman-temannya yang lainnya, dia mengikuti obrolan-obrolan yang sedang dibicarakan teman-temannya itu, mereka pun sudah mulai nyaman untuk mengobrol dengan Rino.

Rino menghabiskan hari demi hari untuk bersosialisasi, untuk berteman agar batinnya tidak lagi kesepian seperti yang dia rasakan ketika di tempat tinggalnya, dia mencari kebahagiaan di sekolah dengan teman-teman dan menghabiskannya dengan kesepiannya di tempat tinggalnya.

Rino sangat senang menjalani waktu dengan teman-teman termasuk Doni, tapi yang dia lupakan adalah kewajibannya sebagai anak sekolah yaitu belajar.Selama ini dia hanya ingin mendapatkan kebahagiaan dengan mengobrol dengan teman-temannya tapi ia tidak ingat dengan kata belajar.

Saat memasuki waktu ulangan umum semester pertama Rino pun stress memikirkannya karena ia tidak pernah memperhatikan apa yang dijelaskan oleh gurunya di sekolah.Dia mencoba belajar tapi ia tetap tidak paham apa yang dibacanya dalam buku paket karena ia tidak pernah memperhatikan penjelasan dari guru.

Saat ulangan umum semester petama tiba, Rino pun bersepakat dengan teman-teman untuk bekerja sama, setiap ulangan mereka bekerja sama mengerjakannya hingga ulangan umum semester pertama akhirnya selesai.

Salah satu teman sekelas Rino memberikan saran untuk menghabiskan liburan semester yaitu pergi piknik ke pantai.Akhirnya, merekas sekelas pun pergi ke pantai saat liburan tiba, mereka mengahbiskan waktu dengan bermain-main disana.

Saat malam hari, Rino keluar dari penginapan karena tidak bisa tidur memikirkan kehidupannya ke depan kalau selalu kesepian seperti itu yang akhirnya mengakibatkan dia tidak belajar.Saat di tepi pantai dia melihat Doni sedang merenung di saung yang ada di tepi pantai itu lalu menghampirinya.

Doni ternyata merenung disana karena ia tidak bisa tidur, ia memikirkan ulangan kemarin.Karena di malam itu tiba-tiba hujan Rino pun bercerita dia sangat suka hujan karena di tempat tinggalnya yang sepi, yang bisa menemaninya adalah suara hujan, dia merasakan suatu kebahagiaan pada saat hujan datang, sambil menunggu hujan selesai Rino menceritakan pada Doni tentang kebingungannya itu, dia juga berkata pada Doni, ”Dod, kalau hari pertama semester kedua aku tidak masuk sekolah, aku mungkin sudah pindah ke tempat yang sangat jauh yang kaupun mungkin tak bisa menjangkaunya.”Doni bingung, ”Kemana, Ram?”.Rino pun tidak mau menjawab, tetapi tiba-tiba dari sakunya Rino mengeluarkan sebungkus rokok dan korek api, dia sudah mulai merokok karena pikirannya terlalu terbebani masalah, saat melihat itu Doni pun melarang, ”Ram, apa yang kamu lakukan?merokok tidak akan menyelesaikan masalah!”.Rino menjawab, ”Sudahlah Dod, aku sudah tidak tahan memikirkan semua ini, aku merokok agar pikiranku tenang!”.Doni tidak suka dengan kelakuan Rino pada saat itu, Doni langsung memukul muka Rino yang tampak sangat frustasi pada saat itu, mereka pun bertengkar malam itu, akhirnya Doni pun meninggalkan Rino malam itu untuk kembali ke penginapan.

Keesokan harinya adalah hari dimana mereka semua akan pulang kembali ke rumah masing-masing, teman-teman tidak tahu apa yang terjadi pada Rino dan Doni, tapi mereka terlihat aneh karena tidak saling menyapa, setiap teman-teman yang bertanya pada mereka, mereka hanya menjawab tidak ada apa-apa diantara mereka.

Saat memasuki semester dua, teman-teman menanyakan Rino yang tidak masuk pada hari itu pada Doni yang dianggap teman baik Rino.Doni menjawab, ”Paling-paling dia hanya sakit, sudahlah nggak usah dipikirin.” Lalu teman-teman merasa perasaan penasaran mereka terjawab, mereka tinggal menunggu apakah hari selanjutnya Rino akan masuk sekolah.

Walaupun di sekolah Doni terlihat acuh, ternyata di rumah ia cemas dengan ketidak hadiran Rino pada hari pertama semester kedua, Ia ingat dengan perkataan Rino, ” Dod, kalau hari pertama semester kedua aku tidak masuk sekolah, aku mungkin sudah pindah ke tempat yang sangat jauh yang kaupun mungkin tak bisa menjangkaunya.”Kata-kata itu selalu terlintas di pikiran Doni karena dia merasa bersalah tidak menyampaikan pesan Rino itu pada teman-teman, Doni pun mencoba menghubungi telepon genggam Rino untuk mengetahui keadaannya, tapi sayangnya telpon genggam Rino tidak bisa dihubungi, Doni pun tidak tahu nomor telepon keluarga Rino bahkan tempat yang ditinggali Rino pun dia tidak pernah bertanya.

Akhirnya hari kedua tiba, teman-teman kembali menanyakan keadaan Rino yang lagi-lagi tidak masuk pada hari itu pada Doni, dengan wajah menyesal Doni pun bilang pada teman-teman bahwa Rino pernah berpesan padanya kalau hari pertama Rino tidak masuk sekolah, berarti dia sudah pindah ke tempat yang sangat jauh, teman-teman pun menanyakan tempat itu pada Doni, tapi dia tidak mengetahuinya karena Rino tidak mau menjawab dan dia menceritakan bahwa malam itu mereka bertengkar.Mereka semua bingung kemana harus menanyakan keadaan Rino.Tiba-tiba ada pengumuman bahwa salah satu dari murid di sekolah mereka ada yang meninggal beberapa hari sebelum semester dua dimulai, tanpa disangka nama murid yang meninggal itu adalah Rino, teman mereka yang mereka cari saat itu, mereka semua pun kaget dan sedih mendengar pengumuman itu.Teman baru mereka yaitu Rino telah meninggal dunia, setelah ditanya ternyata Rino meninggal dunia di tempat tinggalnya dengan keadaan bunuh diri.

Saat sampai di rumah Doni pun menangis dan bertanya-tanya mengapa Rino harus bunuh diri seperti itu, apakah karena kesendiriannya?Doni terus menanyakan pertanyaan itu di pikirannya, akhirnya ia mendapat jawaban dari pesan yang terakhir diucapkan Rino yaitu “tempat yang sangat jauh” mungkinkan itu yang dimaksud Rino dengan kematian, Doni sangat sedih ketika memikirkan kata itu karena ia merasa bersalah hal yang terakhir mereka lakukan sebelum terpisah adalah bertengkar.Sore itu pun di isi dengan hujan yang mengingatkan Doni pada keseukaan Rino yaitu hujan, Doni langsung keluar rumah dan mendengarkan suara hujan sambil memperhatikan hujan itu, saat memperhatikan hujan Doni merasa ia melihat baying-bayang wajah Rino yang begitu kesepian dan saat mendengarkan suara hujan di saat yang bersamaan dia seperti melihat Rino berbicara padanya, ”Sudahlah Dod, lupakan saja aku, jalan hidupmu dengan teman-teman yang masih bisa kau ajak bicara, masih bisa kau ajak bicara, jiwaku memang telah mati, tetapi persahabatan kita tetap abadi.Aku pergi dan tak akan kembali, semoga air hujan ini bisa mengingatkan kau pada persahabatan kita yang walaupun hanya sebentar tapi sangat berarti bagiku, akankah kita bertemu di akhir nanti, kita tidak tahu, aku akan selalu ingat kau sebagai sahabatku, akhirnya aku menemukan arti sahabat pada persahabatan kita, semoga persahabatan kita selalu abadi sahabatku……”, Doni pun berkata”Selamat jalan sahabat, semoga kau tenang disana, setiap tetes air hujan akan mengingatkanku pada persahabatan kita yang singkat tapi sangan berarti ini…..”.Setelah kata perpisahan itu, hujan pun berhenti dan Doni merasa Rino sudah pergi jauh.

Setiap hujan Doni selalu teringat pada wajah dan ucapan Rino selama dia masih hidup dan menjalani persahabatan mereka berdua.Doni merasakan ada kebahagiaan setiap ia mengingat persahabatan itu dan pada setiap hujan yang mengisi harinya

Check Also

Menggali Lebih Dalam tentang Dogmatis: Apa Itu dan Bagaimana Ini Memengaruhi Pikiran Manusia?

Dogmatis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sikap atau keyakinan yang keras kepala dan …