Untuk membentuk mental sukses yakni mental yang berpikiran besar dan berjiwa besar pada diri kita, maka kita perlu mengetahui 4 dasar untuk membentuk mental sukses tersebut.
1. Menggunakan kata-kata yang besar, positif dan menyenangkan untuk melukiskan perasaan.
Apabila ada orang yang menyapa dengan kalimat: “Duh, saya capai, lemas, letih sekali. Sakit kepala, pegal-pegal, ah pokoknya nggak enaklah”, maka sesungguhnya anda membuat perasaan sendiri semakin tidak enak. Akan tetapi apabila ada orang yang berkata: “Apa kabar?” atau “Bagaimana hari ini?” maka jawablah “Baik sekali. Terima kasih, dan anda juga begitu, bukan?” dan katakanlah, bahwa anda merasa senang sekali pada setiap kesempatan dan keadaan, maka secara otomatis pikiran Anda akan merasa lebih senang dan makin besar pula. Jadilah terkenal sebagai orang yang merasa selalu senang dan besar, hal tersebut akan membuat anda banyak relasi.
2. Menggunakan kata-kata yang cerah, menyenangkan, menguntungkan serta menggunakan kalimat yang dapat membesarkan hati orang lain.
Contoh: “Si Budi sungguh orang yang potensial, dia mengatakan kepada saya bahwa dirinya sedang mengalami kemajuan-kemajuan.” Dan jangan sekali-kali kita menggunakan kata-kata yang mengecilkan nilainya atau mengakatan hal-hal yang tidak baik kepada orang ke 3 atau orang lain, sebab bagaimanapun cepat atau lambat orang ketiga tersebut akan tahu apa yang akan kita katakan itu, dan sebaliknya kata kata yang mengecilkan tersebut akan mengecilkan diri kita sendiri.
3. Menggunakan sikap sosial dan bahasa yang positif untuk memberi semangat kepada orang lain.
Apabila bertemu orang lain berilah selamat secara pribadi dan dengan tulus ikhlas pada tiap-tiap kesempatan. Tiap orang yang kita kenal sangat memerlukan pujian. Berilah pujian orang-orang yang bekerja sama dengan kita, dan ebrilah mereka perhatian yang khusus. Pujian yang dilakukan secara seksama merupakan sarana sukses.
4. Gunakanlah kata-kata positif untuk melukiskan suatu rencana.
Contoh:
“Saudara-saudara, ini ada kabar baik. Kita menghadapi kesempatan yang baik sekali…” maka pikiran orang akan tertuju ke sana, yakni sebuah keadaan yang menjanjikan. Akan tetapi kalau orang mendengar kata-kata seperti: “Saya tidak yakin apakah rencana ini dapat dilaksanakan. Apa boleh buat, tantangan yang kita hadapi terlalu berat, amat ebraqt…”, maka gambaran pikiran orang akan suram, membosankan, dan pesimistis. Maka janjikanlah kemenangan (gamabran yang positif-positif) meskipun perlu juga dijelaskan kemungkinan-kemungkinan tantangan y ang dihadapi. Ibaratnya, bangunlah istana-istana, dan jangan menggali kuburan-kuburan dalam pikiran kita.