(Pengertian atau Penjelasan dari Puasa Sunnah) – Puasa sunnah adalah menahan diri dari makan minum serta hal-hal yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari, bagi yang melaksanakannya mendapat pahala dan bagi yang meninggalkannya tidak mendapat dosa.
Macam-macam Puasa Sunnah
a) Puasa Enam hari pada Bulan Syawal
Puasa Enam Hari pada Bulan Syawal hukumnya sunnah. Jika kita melakukan puasa enam hari pada bulan Syawal seolah-olah kita berpuasa satu tahun lamanya. Yang artinya:, bila kita berpuasa Ramadhan 30 hari dtambah puasa Syawal 6 hari, kemudian Allah melipatgandakan 10 kali lipat, maka jumlahnya menjadi 360.
Sabda Rosulullah SAW. Yang artinya:
Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian ia berpuasa lagi enam hari pada bulan syawal, maka ia seperti puasa sepanjang masa. (HR. Muslim)
Cara Puasa Enam Hari pada Bulan Syawal adalah:
– Mulai tanggal 2 Syawal sampai akhir bulan
– Dilakukan dengan berturut-turut dari tanggal 2 sampai 7 Bulan Syawal atau berselang-seling, yangpenting jumlahnya 6 hari.
b) Puasa Arafah
Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Tanggal 9 Dzulhijjan merupakan tanggal pertemuan Nabi Adam & Hawa yang pertama kali ke dunia. Orang yang berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah) akan dihapus dosanya setahun yang lampau dan setahun yang akan datang.
Sabda Rosulullah S.A.W Yang artinya:
Puasa hari Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, dosa satu tahun yang lalu dan dosa satu tahun yang akan datang.
c) Puasa Senin Kamis
Puasa Senin Kamis bisa menimbulkan jiwa sosial dan kasih sayang kepada orang tak mampu. Puasa Senin Kamis berguna juga bagi seorang pelajar yang ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Sabda Rosulullah S.A.W Yang artinya:
Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad S.A.W memilih waktu untuk berpuasa sunah apda hari Senin dan Kamis.
d) Puasa Asyura
Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilakukan setiap tanggal 10 Muharam. Jika kita melakukan anjuran Rasulullah S.A.W dengan tulus dan ikhlas, maka Allah S.W.T akan menghapuskan dosa kita setahun lampau.
Sabda Rasulullah S.A.W Yang artinya:
Puasa sunnah pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu.
Hari-hari yang diharamkan berpuasa
a) Dua Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha)
Dilarang berpuasa pada hari ini karena ada maksud yaitu agar umat Islam dapat menikmati Hari Raya Idul Fitri sebagai hari berbuka dan Hari Raya Idul Adha untuk menikmati daging Qurban.
Sabda Rasulullah S.A.W Yang artinya:
Sesungguhnya Rasulullah telah melarang untuk berpuasa pada 2 hari raya, yakni Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
b) Hari Tasyrik
Puasa di hari Tasyrik diharamkan oleh Allah S.W.T, karena hari tasyrik itu merupakan hari yang diperintah Allah untuk menikmati makan dan minum. Hari Tasyrik jatuh setelah hari raya Qurban, tepatnya selama 3 hari yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
c) Puasa Sepnjang Masa (Puasa Wisal)
Puasa sepanjang masa adalah puasa terus menerus tidak pernah berhenti sepanjang masa tanpa berbuka. Puasa seperti ini haram hukumnya, karena puasa terus menerus menyebabkan orang tidak menikmati hidup ini.
d) Puasa Khusus Hari Jumat
Hari Jumat merupakan Sayyidulk Ayam, yaitu hari Raya mingguan bagi umat Islam. Krena itu haram hukumnya bagi umat Islam untuk melakukan puasa. Puasa hari jumat bisa dilakukan, asal kita berpuasa sebelum atau sesudahnya, atau pada hari jumat itu merupakan hari Arafah atau Asyura, atau sudah menjadi kebiasaannya setiap hari Jumat itu berpuasa.
Sabta Rasulullah S.A.W Yang artinya:
Sesungguhnya hari Jumat itu merupakan hari rayamu, maka dari itu janganlah berpuasa pada hari itu, kecuali kamu berpuasa sebelum / sesudahnya.