Pelatihan dan Pembekalan Media Online Wilayah Blitar Raya 2019
BLITARKAB. Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Media Online Indonesia (MOI) Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan dan Pembekalan Media Online Wilayah Blitar Raya. Puluhan dari berbagai media termasuk media cetak, elektronik dan online serta beberapa dari mahasiswa memenuhi Ruang Perdana Pemkab Blitar lama, Sabtu (23/03/2019).
Turut hadir Forkopimda Kabupaten dan Kota Blitar. Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar, Eko Susanto, ST., M.Si dengan menghadirkan dua narasumber yakni Drs. Agung Santoso dan Suhandoyo Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) MOI Jatim.
Pemkab Blitar menyambut baik kegiatan Pelatihan dan Pembekalan Media Online tersebut. Motto bertanya secepat kita bicara dan melangkah tersebut diharapkan media eksis melalui aktualisasi jati diri dengan sosok yang netral, independen, dan profesional sehingga media mampu memposisikan dan memerankan diri secara profesional.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blitar, Eko Susanto, ST., M.Si mengatakan Pertumbuhan media cetak, elektronik, penetrasi smartphone dan media online yang tidak diimbangi literasi digital menyebabkan berita palsu alias hoax.
“Informasi menyesatkan banyak beredar melalui beberapa jalur digital termasuk situs online dan pesan chatting. Untuk itu dibutuhkan profesionalsime dari seluruh insan media dalam menulis dan menyampaikan berita,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Media Online Indonesia Jatim Drs. Agung Santoso dalam sambutannya menyampaikan terkait organisasi media, bahwa perlu adanya sebuah organisasi untuk koordinasi dan komunikasi kepada semua insan media. Termasuk dalam hal ini koordinasi terkait pelatihan, pembinaan dan kelangsunngan media online.
“Percepatan atau pertumbuhan media online itu mudah untuk membuat online. Keterbukaan untuk membuat media sangat luas, untuk itu dengan adanya organisasi akan tercatat berapa jumlah media. Karena kita ketahui di Jatim media online tidak bisa dihitung jumlahnya, sehingga butuh koordinasikan, segala sesuatu perlu legalitas,” ungkapnya.
Diharapkan dengan menjamurnya media massa dapat dijadikan sebagai wahana untuk mencerdaskan masyarakat, mempererat persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di Blitar Raya. (EM-DISKOMINFO)