BLITAR-Hampir di semua kegiatan bersih sampah di Kawasan Blitar Raya, ada sosok laki-laki yang menggunakan kostum kresek dan tidak malu-malu untuk mengajak orang membuang sampah di tempatnya. Dia adalah KRESEKMEN, seorang superhero peduli sampah yang sering ditemui di karnaval, di giat bersih sampah lingkungan di Blitar lainnya.
KRESEKMEN adalah perwujudan dari kegelisahan beberapa orang tentang bagaimana menasehati masyarakat untuk peduli lingkungan dengan cara yang mudah dimengerti. Kemudian tokoh KRESEKMEN pun dicetuskan dan direalisasikan lewat cerita komik oleh komunitas yang tergabung dalam Komunitas KOKOBI (Komunitas Komik Blitar) dengan nama The KRESEK-MEN pada tahun 2013. The KRESEK-MEN adalah seorang superhero yang selalu mengajak, mengingatkan dan memberi contoh masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sekitar.

Tokoh the KRESEK-MEN pada komik mengenakan topeng merah dari kresek warna merah. Sedangkan bajunya menggunakan tas kresek hitam, terdapat tulisan huruf K, bolak balik di dadanya. Cita-cita the KRESEK-MEN adalah menyelamatkan bumi dari kehancuran karena sampah.
“Sebenarnya komiknya (yang dibuat) banyak, namun sayang kami tidak memiliki arsipnya,” ungkap Uky Tantra yang menjadi salah satu anggota komunitas KOKOBI yang masih aktif hingga saat ini.
Gagasan tentang kegiatan bersih sampah The KRESEK-MEN kemudian diwujudkan dalam sebuah aksi nyata sejak tahun 2013. Sekian tahun berlalu kostum The KRESEK-MEN menggunakan kostum sekali pakai. Hingga akhirnya aksi bersih sampah The KRESEK-MEN menjadi terkenal dan ramai diperbincangkan oleh warganet setelah dipublikasikan oleh beberapa media termasuk group Facebook Info Cegatan Blitar (ICB) saat melakukan aksi bersih sampah di Blitar Jadoel pada bulan April 2019 dengan nama KRESEKMEN.

“Memang kita dulu tidak terlalu muncul di media, yang penting mengedukasi orang-orang untuk membuang sampah di tempatnya. Kalau masuk media, takutnya orang mengira hanya pencitraan semata. Kalau tidak ada tindakan nyata nanti kita malu,” ungkap Uky, salah seorang teman peduli sampah bersama KRESEKMEN.
Setelah Gerakan bersih sampahnya mulai dikenal warga, KRESEKMEN sering terlibat secara langsung dengan gerakan bersih sampah yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Blitar. KRESEKMEN memiliki pendekatan yang unik untuk mempelajari perilaku terhadap sampah.

“Kami pernah melakukan tiga pendekatan saat ada karnaval besar di daerah Wlingi,” ujar Uky. “Pertama, bersih-bersih sesudah acara selesai. Ternyata kurang mengena dengan penonton karnaval, kemudian di hari kedua kami dan KRESEKMEN membawa kantong pastik hitam besar untuk mengajak warga memasukkan sampahnya sendiri. Baru di hari ketiga kami tidak mengajak KRESEKMEN, tapi menanyai beberapa penonton karnaval yang tidak membuang sampahnya,”
Dari hasil temuannya di hari ketiga, Uky mengatakan bahwa warga Blitar memiliki alasan beragam untuk tidak membuat sampah di tempatnya, salah satunya adalah kecenderungan masyarakat yang tergantung pada pembersihan sampah oleh petugas kebersihan setempat.

“Bahkan ada yang alasannya takut tempat duduknya diambil orang lain jika berpindah tempat untuk membuang sampahnya,” ungkap laki-laki berkacamata ini sambil tersenyum. Uky mengaku selain untuk terus melakukan gerakan peduli sampah bersama KRESEKMEN, dia juga berkeinginan untuk melanjutkan aktivitas komiknya bersama teman lainnya yang bisa diwujudkan dalam bentuk merchandise yang masih berhubungan dengan gerakan bersih sampah bersama KRESEKMEN demi Kabupaten Blitar bersih sampah (*)