BLITAR KAB – Bupati Blitar Drs. H. Rijanto, M.M. meninjau lokasi kawasan di Gunung Butak yang terbakar kemarin (Minggu, 20 Oktober 2019) sore. Kebakaran itu terjadi diduga akibat masifnya musim kemarau yang berkepanjangan.
Disana, Bupati Rijanto mengecek petak kawasan mana yang terbakar tersebut masuk wilayah Kabupaten Blitar, mengingat sebagian petak Gunung Butak, sebagian masuk wilayah Kabupaten Blitar, disisi lain masuk wilayah Malang.
“Sehingga tadi dari pihak Perhutani dimana teman BPBD dan Tagana masuk ke lokasi yang paling dekat, untuk memastikan petak mana yang terbakar tadi. Karena sekitaran gunung Butak itu ada yang masuk Perhutani KPH blitar, ada yg masuk KPH Perhutani Malang,” jelasnya, Senin (21/10/2019).
Rijanto menerangkan, awalnya tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar akan diterjunkan untuk memadamkan kobaran api terus menyala-nyala. Melihat medan lokasi kebakaran sangat ekstrem, pihaknya mengurungkan upayanya itu.
“Melihat secara langsung laporan teman-teman di wilayah ada kebakaran hutan, wilayah disekitaran gunung butak yang mana kita lihat langsung ternyata kebakaran ini medannya memang sulit, sehingga permintaan damkar tidak mungkin kita layani kesana, resikonya cukup tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rijanto menegaskan, sementara ini kegiatan aktivitas pendakian di gunung Butak supaya dibebaskan sementara, mengingat keamanan di gunung Butak sendiri belum kondusif akibat kebakaran lahan perhutanan gunung Butak.
“Saya sudah pesan kepada muspika, kepada PTP 12 Perhutani untuk sementara kondisi seperti ini jangan sampai ada masyarakat yang masuk ke kesitu, untuk keselamatan termasuk pecinta alam. Gunung butak termasuk salah satu favorit pecinta alam untuk pergi kesana, ini untuk di cegah dulu sampai kondisi normal,” ulasnya.