BLITAR KAB – Memasuki musim hujan, Kabupaten Blitar bersiaga menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga puting beliung. Apalagi puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2021.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Achmad Cholik, S.Sos, pada kegiatan Apel Bersama Siaga Bencana Hidrometeorologi Pemerintah Kabupaten Blitar Tahun 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 di Aloon-aloon Kanigoro, Senin (23/11/2020).
Achmad Cholik mengatakan sudah melayangkan surat kepada para Camat untuk melakukan upaya mitigasi bencana. Mitigasi disini adalah upaya untuk mengurangi resiko bencana seperti memberikan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan pemangkasan pohon yang mudah tumbang dan patah batangnya secara mandiri.
“Ini dilakukan agar sewaktu-waktu ada angin puting beliung tidak menimbulkan korban, baik koran rumah apalagi korban jiwa. Saya juga minta kepada kepala desa untuk menggalakkan gotong royong dan bersih-bersih” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang disampaikannya juga, wilayah Kabupaten Blitar yang rawan longsor yakni Kecamatan Gandusari, Wlingi, Doko, Selorejo, Graum, Nglegok. Sementara untuk wilayah Selatan, Achmad Cholik menyampaikan ada 5 kecamatan yang rawan longsor seperti Kecamatan Kademangan, Bakung, Wonotirto, Panggungrejo dan Wates.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan masyarakat tetap waspada untuk wilayahnya masing-masing. Terutama untuk menjauhi tempat-tempat yang rawan bencana seperti tanah longsor.
“Kalau wilayah barat bencana yang sering terjadi seperti bencana angin puting beliung. Kesiap-siagaan dari masyarakat itu yang penting, jadi waspada namun tidak panik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada apel siaga bencana ini dipimpin oleh Pjs Bupati Blitar Drs. Budi Santosa didampingi Forkopimda Kabupaten Blitar serta dihadiri sejumlah pimpinan OPD dan diikuti beberapa komponen mulai TNI, POLRI, BPBD, Dishub, Dinkes hingga relawan.