BLITAR KAB – Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar Pegelaran Festival Kresnaya III Tahun 2021 bertempat di Gedung Bhakti Budaya Dinas Parbudpora dihadiri oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim para Asisten dan OPD di wilayaha Kabupaten Blitar,Sabtu (3/4/2021).
Pegelaran ini, mengambil cerita Kresna Gugah dengan judul Nggayuh Lintang Nggegem Rembulan.Bupati Blitar Rini Syarifah dalam sambutannya mengatakan pagelaran festival Kresnayana memiliki arti penting dalam upaya menjaga, melestarikan, dan mewariskan seni budaya kepada generasi penerus.
“Festival ini, sudah menjadi salah satu acara di kalender event Provinsi Jawa Timur, Insyaallah pada tanggal 5 Juni 2021 festival akan digelar di Amphiteater Penataran,”terangnya.
Rini menyebutkan jika Candi Prambanan mempunyai Sendratari Ramayana, maka Kabupaten Blitar memiliki festival Kresnayana di Candi Penataran. Dimana, Candi Penataran merupakan terbesar di Jawa Timur dengan relief dan cerita tentang Kresnayana dan cerita budaya lainya.
Bupati Blitar berharap pagelaran dapat meningkatkan daya tarik wisata di Kabupaten Blitar.
“Semoga ini bisa menjadi daya tarik sendiri seperti halnya tari barong di Bali dan Sendratari Ramayana di Prambanan. Jika, ini terealisasi di Kabupaten Blitar tentunya akan menjadi peluang bagus dan turut mendorong pemulihan bahkan peningkatan ekonomi masyarakat,”harapnya.
Rini menghimbau seluruh masyarakat untuk mengenalkan kepada generasi penerus menumbuhkan rasa cinta terhadap seni budaya daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur Menambahkan Kabupaten Blitar bisa menjadi salah satu tujuan wisata tentang acara Kresnayana. Sebab, Kresnayana sendiri merupakan tokoh yang luar biasa dan hebat dalam kepemimpinan.
“Dan ini cocok dengan Blitar karema di Blitar terdapat 2 proklamator satunya proklamator majapahit satu lagi proklamator Indonesia, maka dari Provinsi ingin mendorong Blitar menjadi tujuan wisata utama di Jawa Timur,”tambahnya.
Kegiatan yang digelar di tengah pandemi Covid – 19 menerapkan protokol kesehatan dengan undangan terbatas dan tertutup untuk umum.
Rini menegaskan kepada seluruh pengelola wisata yang telah membuka dan akan membuka wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Pengelolaan harus melakukan pembersihan secara berkala, penyemprotan disinfektan area, sarana dan prasarana, dan saya sarankan untuk membentuk satgas di setiap tempat wisata untuk mengontrol penerapan protokol kesehatan. Selalu waspada dan disiplin menerapkan 5M guna memutus penyebaran virus Covid-19,”tegasnya.