Setelah 11 hari pertempuran, Israel dan Hamas sepakati untuk melakukan gencatan sejata. Seperti diketahui bahwa, korban jiwa terbanyak dari warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan.
Dalam pertempuran 11 hari tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berhasil memborbardir Gaza melalui serangan udara, sementara itu dalam pertempuran itu, Pejuang Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel.
Diwartakan dari CNN, Jumat (21/5), serangan udara Israel sudah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza. Setidaknya ada 12 orang Israel, termasuk dua anak-anak, tewas karena serangan roket yang diluncurkan dari Gaza, menurut IDF dan badan kedaruratan Israel.
Kepada CNN, Pemimpin senior Hamas mengatakan gencatan senjata difasilitasi oleh Mesir, dimulai pada pukul 02.00 hari Jumat waktu setempat.
Perayaan gencatan senjata terlihat di Gaza dan Tel Aviv. Dalam pengamatanya, seorang wartawan CNN mendapati warga membunyikan klakson mobil di jalan-jalan dalam kegembiraan dalam perayaan gencatan senjata tersebut, sementara suara pujian dari masjid-masjid terdekat disiarkan.
Sejak pertempuran dimulai, Hamas sedikitnya berhasil menembakkan 4.000 roket ke Israel, menurut IDF. Namun roket-roket tersebut dihalau oleh sistem pertahanan anti rudal Israel, Iron Dome. Untuk membalas serangan roket-roket tersebut, IDF melakukan serangan udara yang mengerikan di Gaza, menargetkan jaringan terowongan Hamas dan infrastruktur lainnya. Menurut UNICEF, akibat serangan Israel tersebut, sebanyak 72.000 warga Gaza mengungsi.