Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif

(Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif) – Orang-orang dengan gangguan obsesif kompulsif memiliki kebutuhan yang tinggi akan kesempurnaan, tata tertib, dan kontrol; kehidupan mereka dikuasai oleh sifat yang teratur dan disiapkan dengan baik. Masalah-masalah muncul karena mereka berhenti pada keteraturan dan hal-hal kecil sehingga mereka tidak dapat memulai proyek-proyek yang direncanakan. Perhatian mereka yang berlebihan terhadpa hal-hal yang terinci menyebabkan mereka tidak dapat melihat “Gambaran yang luas” dan mereka mungkin menghabiskan begitu banyak waktu pada aspek-aspek dari suatu masalah yang tidak berarti dan tidak penting.

Misalnya, seorang mahasiswa yang mengalami gangguan kepribadian obsesif-kompulsif yang menulis suatu makalah mungkin menggunakan waktu tanpa batas untuk mengumpulkan bahan, menyusun bahan-bahan tersebut dalam suatu tumpukan yang rapi dan selalu cemas akan masalah-masalah kecil yang menyangkut catatan-catatan kaki, tetapi tidak pernah merumuskan dengan jelas tujuan dari makalah itu atau tidak berusaha untuk menulisnya. Mahasiswa tersebut menghabiskan seluruh waktu yang ada untuk mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk makalah tersebut, tetapi tidak pernah menghasilkan sesuatu pun.

Orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian obsesif-kompulsif tidak mampu mengadakan hubungan antar pribadi yang bermakna karena mereka sangat terikat dengan usaha supaya pekerjaan mereka teratur dan tidak memiliki waktu untuk perhasabatan. Selanjutnya karena kebutuhan akan kontrol, mereka sering berpendapat bahwa orang-orang lain melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri dan tidak boleh memberi dan menerima yang dibutuhkan dalam persahabatan. Juga kebutuhan mereka akan kontrol menyebabkan pribadi mereka kaku, tidak ramah, dan tidak dapat merasakan persahabatan yang hangat dan akrab.

Akhirnya, orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian obsesif-kompulsif tidak bahagia, mereka tidak membutuhkan waktu untuk kesenangan atau untuk relaks, mereka selalu cemas jangan sampai melupakan hal-hal yang kecil dan gagal. Karena orang-orang yang tegolong dalam tipe ini adalah orang-orang yang sangat teliti, kaku, dan terlalu sistematis, maka mereka juga sangat berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam menganut norma-norma moral dan sosial.

Mereka adalah pekerja-pekerja yang konstruktif pada lingkungan mereka. Sifat mereka yang perfeksionistik dan teliti sering menyusahkan orang-orang yang ada disekitar mereka dan seringkali menimbulkan masalah-masalah dalam hubungan antar pribadi karena mreka cenderung mengenakan norma-norma mereka kepada rekan-rekan mereka. Karena mereka sendiri tidak bisa relaks, maka mereka sering merasa jengkel terhadap orang-orang yang bersikap relaks yang ada disekitar mereka.

Semoga dengan sedikit bacaan dari artikel berjudul “Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif” ini, kita bisa memahami dan bisa mengatasi dari salah satu masalah gangguan kepribadian. (Semoga bermanfaat)

Check Also

Menggali Lebih Dalam tentang Dogmatis: Apa Itu dan Bagaimana Ini Memengaruhi Pikiran Manusia?

Dogmatis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sikap atau keyakinan yang keras kepala dan …