Perkembangan Fisik Pada Remaja

Perubahan yang paling dirasakan oleh remaja pertama kali adalah perubahan fisik. Terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa.

Perubahan hormon termasuk hormone seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya. Misalnya: remaja jadi sering berkaca hanya untuk melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan bentuk tubuhnya, dan sebagainya.

Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional.

Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

Perkembangan atau pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana dikemukakan oleh Monks dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat daripada perkembangan badan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, seorang remaja mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang.

Hal ini akan menimbulkan kegusaran batin yang mendalam karena pada masa remaja ini, perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya. Jadi remaja sendiri merupakan salah satu penilai yang penting terhadap badannya sendiri sebagai stimulus sosial.

Bila sang remaja mengerti badannya telah memenuhi persyaratan, sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungan sosialnya, maka hal ini akan berakibat positif terhadap penilaian diri.

Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut:
Perempuan

  • Pertumbuhan payudara (3 – 8 tahun)
  • Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (8 -14 tahun)
  • Pertumbuhan badan (9,5 – 14,5 tahun)
  • Menarche/menstruasi (10 – 16 tahun, kadang 7 thn)
  • Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
  • Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)

Laki-laki

  • Pertumbuhan testis (10 – 13,5 tahun)
  • Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (10 – 15 tahun)
  • Pembesaran badan (10,5 – 16 tahun)
  • Pembesaran penis (11 – 14,5 tahun)
  • Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara (Sama dengan pembesaran penis)
  • Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
  • Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)

Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya.

Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya.

Referensi:
Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sulaeman, D. 1995. Psikologi Remaja : Dimensi-Dimensi Perkembangan.Bandung: CV Mandar Maju.
Alatas, Alwi. 2005. (Untuk) 13+, Remaja Juga Bisa Bahagia, Sukses, Mandiri. Jakarta: Pena.

***(Sumber URL)***

Check Also

Menggali Lebih Dalam tentang Dogmatis: Apa Itu dan Bagaimana Ini Memengaruhi Pikiran Manusia?

Dogmatis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sikap atau keyakinan yang keras kepala dan …