Pendekatan sistem yang meminjam analogi dari ilmu alam dan fisika, bahwa memandang bahwa segala sesuatu di alam semesta ini sesungguhnya saling berhubungan saling bergantung, sebenarnya telah diterapkan secara tidak langsung oleh FW. Taylor dalam analisanya tentang interaksi manusia dan mesin.
Asumsi dasarnya adalah sangat sederhana dan juga sangat benar bahwa karena saling berhubungan dan saling bergantung, maka pada saat 2 hal berinteraksi maka akan menghasilkan suatu bentuk yang baru. Dengan asumsinya inilah maka nyaris semua hal dan semua kejadiaan di alam ini dapat diterangkan dengan menggunakan analogi sistemik.
Sebagai cara untuk memahami manajemen, Pendekatan Sistem dapat dilakukan secara menyeluruh, secara spesifik, dengan analisis sistem tertutup maupun terbuka. Sebagai pendekatan yang bersifat menyeluruh, proses manajemen dipandang sebagai bagian dari organisasi formal lengkap dengan filosofinya, teknik-tekniknya, dan sosiopsikologinya yang saling berkaitan dan saling berhubungan, yang pada akhirnya menghasilkan praktek-praktek manajemen yang khas. Sebagai pendekatan yang bersifat spesifik, pendekatan sistem dapat dilakukan untuk mengkaji struktur organisasi, desain pekerjaan, mekanisme perencanaan dan pengendalian, computerized informations, akunting perusahaan, dll. Oleh karenanya sampai saat inipun kemampuan sebagai analisis sistem masih sangat diperlukan.
Analisis sistem dapat dilakukan secara tertutup ataupun terbuka. Sebagai suatu sistem tertutup, tidak ada faktor eksternal yang dipertimbangkan ke dalam analisa, sehingga relatif lebih mudah karena yang diperlukan hanyalah asumsi yang benar dan akal sehat. Misalkan kita menganalisis sebuah organisasi, maka yang kita analisis adalah bagaimana interaksi dari unsur-unsur internal organisasi dalam mengolah inputnya menjadi keluaran (pencapaian tujuan). Aliran manajemen klasik hanya menggunakan analisis sistem tertutup untuk mengkaji bagaimana proses manajemen berlangsung dalam suatu organisasi, misalnya bagaimana prinsip-prinsip organisasi diterapkan, apakah ada keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab, apakah antara tugas dengan jumlah dan kualitas tenaga kerja sudah sesuai, dlsb.
Analisis sistem terbuka jauh lebih rumit karena melibatkan interaksi dengan lingkungan, sehingga seorang analis sistem harus benar-benar menelaah : apa saja yang menjadi lingkungan dari organisasi ybs, bagian apa (misalnya Aliran behavior) yang berpengaruh langsung ataupun tak langsung pada operasi dan keluaran organisasi, bahkan bagaimana bentuk pengaruh tersebut. Daniel Katz dan Robert l. Kahn yang merupakan tokoh dari pendekatan ini menyatakan dalam bukunya The social Psychology of Organizations (1978) bahwa semua sistem terbuka minimal memiliki karakteristik (sebenarnya ada 10 karekateristik, tapi di buku ini dikutip 4 yang paling pokok saja) sbb:
- Adanya input dari lingkungan
- adanya throughput atau proses konversi yang mengolah input menjadi bentuk output
- adanya output yang akan kembali pada lingkungan
- adanya feedback dari lingkungan
Sumber: web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_4a.doc