Ternyata, ini alasan gaya ingatan seseorang berbeda-beda!

Orang cenderung memiliki cara yang berbeda dalam mengingat sebuah peristiwa. Beberapa orang memiliki ingatan yang baik, sementara bebrapa orang yang lain mungkin hanya mengingat sebagian rincian dari peristiwa tersebut. Sekarang, tim peneliti dari Rotman Research Institute at Baycrest Health Sciences, Kanada akan menunjukkan alasan mengapa hal ini bisa terjadi pada kita.

Melansir dari medicaldaily.com, penelitian yang diterbitkan dalam the journal Cortex adalah penelitian pertama yang mengasosiasikan pola hubungan antara otak dengan memori atau ingatan seseorang. Selama beberapa dekade, hampir semua penelitian tentang ingatan dan fungsi otak menganggap sama otak dan ingatan seseorang.

Dr. Signy Sheldon, asisten profesor Psikologi di Universitas McGill mengatakan bahwa studi yang timnya lakukan menunjukkan sifat ingatan pada seseorang yang bervariasi. Penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat ingatan tersebut sesuai dengan perbedaan stabil dalam fungsi otak, bahkan ketika kita tidak meminta orang untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan mengingat.

Studi tersebut melibatkan 66 orang dewasa sehat untuk menyelesaikan kuesioner online yang disebut Survey of Autobiographical memory (SAM). Ini dilakukan utnuk menentukan seberapa baik orang-orang tersebut mengingat peristiwa dan fakta yang berkaitan dengan kehidupannya sendiri. Jawaban mereka ditentukan oleh gaya memori mereka. Para peneliti mengambil kisaran dari keunggulan ingatan yang disebut Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM) hingga kekurangan ingatan yang disebut dengan Severely Deficient Autobiographical Memory (SDAM).

Setelah survei, para peserta menjalani scan otak untuk memetakan pola hubungan koneksi otak dari bagian otak yang berbeda-beda. Lobus temporal medial diyakini terlibat dalam fungsi ingatan, sehingga para peneliti berfokus pada hubungan lobus temporal medial dengan daerah lain di otak. Para peneliti melihat bahwa orang-orang yang memiliki kenangan otobiografi yang sangat rinci memiliki konektivitas lobus temporal medial yang lebih tinggi untuk daerah otak yang terlibat dalam proses visual.

Penemuan ini menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk jika beberapa sifat memori yang terlindungi. Hal ini bisa menunda timbulnya penurunan kemampuan kognitif yang berkaitan dengan usia di kemudian hari. Temuan penelitian ini bisa membuka pintu bagi berbagai kemungkinan baru untuk pengobatan bagi gangguan ingatan di kemudian hari. Para peneliti mengaku, tindak lanjut penelitian saat ini sedang dilakukan. Mereka melihat hubungan sifat-sifat ingatan dan kepribadian, kondisi kejiwaan , kinerja, genetika, dan aktivitas kognitif lainnya.

Dipublikasikan :
Oleh : Siti Rutmawati
Pasa : Senin, 14 Desember 2015 12:03
Website : Merdeka

Check Also

Menggali Lebih Dalam tentang Dogmatis: Apa Itu dan Bagaimana Ini Memengaruhi Pikiran Manusia?

Dogmatis adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sikap atau keyakinan yang keras kepala dan …