Penyebab dan Pengobatan Hordeolum (Bintitan) – Bintitan atau timbilan dikenal dalam istilah medis sebagai hordeolum, yang merupakan infeksi ringan pada kelenjar yang terletak di kelopak mata. Ciri infeksi adalah benjolan merah pada kelopak mata (mirip) jerawat yang biasanya menimbulkan rasa sakit. Ada dua jenis hordeolum:
- Internal (interna) – infeksi terjadi di dalam garis bulu mata
- Eksternal (eksterna) – infeksi terjadi di luar garis bulu mata.
Hordeolum mudah didiagnosis dan pengobatan yang tepat akan mencegah perkembangan infeksinya.
Penyebab hordeolum
Hordeolum disebabkan karena penyumbatan pada kelenjar minyak yang terletak di sepanjang tepi kelopak mata. Kelanjar ini menghasilkan minyak, dan penyumbatan akan memblokir kelancaran drainase kelenjar. Jika terdapat bakteri yang terjebak di dalam kelenjar, maka akan terjadi infeksi, lalu bernanah dan menyebabkan kemerahan dan peradangan. Sekitar 90 persen lebih kasus hordeolum disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau “Staph”. Hordeolum dapat muncul di dua lokasi mata dalam satu waktu dan sangat mungkin untuk kambuh kembali.
Faktor risiko
Hordeolum sangat umum terjadi, meskipun angka kasusnya di Indonesia belum diketahui secara pasti. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hordeolum, antara lain:
- Kurang kebersihan kelopak mata
- Menderita penyakit mata lainnya
- Sebelumnya pernah terkena hordeolum (hordeolum sering kambuh di lokasi yang sama).
Gejala hordeolum
Gejala awal hordeolum biasanya adalah kemerahan dan bengkak pada kelopak mata, dan muncul benjolan yang menyakitkan. Selain itu ada beberapa gejala lain hordeolum, yakni:
- Mata berair
- Penglihatan kabur
- Sensasi adanya benda asing di mata
- Terkadang terdapat titik kekuning-kekuningan pada area yang membengkak. Ini akan menjadi jalan keluar nanah ketika hordeolum pecah.
Hordeolum internal biasanya lebih menyakitkan dan cenderung harus ditangani oleh dokter. Segeralah ke dokter jika Anda mengalami:
- Gangguan penglihatan
- Terdapat krusta pada kelopak mata
- Putih mata merah
- Hordeolum mengeluarkan darah
- Rasa sakit yang hebat.
Diagnosis hordeolum
Pada banyak kasus hordeolum, pemeriksaan mata sederhana sudah cukup untuk memastikan seseorang terkena hordeolum. Selain pemeriksaan mata, biasanya tidak diperlukan pemeriksaan lain.
Pengobatan hordeolum
Hordeolum seringkali sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 1-2 minggu. Namun kompres hangat akan membantu drainase sehingga mempercepat penyembuhan. Kompres hangat dapat diterapkan 4-6 kali sehari selama beberapa menit setiap sesinya. Jika drainase kelenjar mata tetap tidak lancar atau dengan kata lain hordeolum tidak kunjung sembuh, maka pengobatan dari dokter biasanya akan efektif.
Kondisi hordeolum yang berlarut-larut memang perlu mendapatkan pengobatan dokter karena dapat menyebabkan infeksi semakin parah dan menyebabkan gangguan lain, seperti selulitis. Selulitis terjadi ketika infeksi sudah menyebar ke jaringan mata atau lebih jauh, yang merupakan suatu kondisi darurat medis.
Antibiotik
Pada beberapa kasus hordeolum, diberikan antibiotik untuk menghilangkan infeksi. Antibiotik untuk hordeolum ini dapat diberikan dalam bentuk topikal (salep atau tetes mata) dan bentuk oral (mulut). Namun pada sebagian kasus, antibiotik saja tidak efektif untuk mengatasi hordeolum.
Contoh antibiotik topikal dan oral untuk mengatasi hordeolum:
- Antibiotik topikal: Gentamycin, Neomycin, Chloramphenicol, dan Polimyxin B.
- Antibiotik oral: Amoksisilin, Ampisilin, Eritromisin, Doksisiklin.
Insisi (sayatan)
Jika hordeolum tidak kunjung sembuh, dokter biasanya melakukan insisi (sayatan) pada hordeolum agar drainasenya lancar. Dengan insisi, nanah atau isi dari hordeolum dapat dikuras, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Jangan pernah mencoba menusuk sendiri hordeolum tanpa bantuan dokter, karena risiko kerusakan pada mata atau kelopak mata.
Mencegah hordeolum
Langkah terbaik untuk mencegah hordeolum adalah dengan menjaga area mata dan kelopak mata tetap bersih. Terutama bagi yang sering terkena hordeolum, biasakanlah mencuci tangan sebelum menyentuh mata, dan hindari menggosok-gosok mata.
Tidak ada metode efektif untuk mencegah hordeolum, namun menerapkan perawatan yang tepat merupakan langkah terbaik untuk mencegah hordeolum kambuh. Jangan pernah memencet atau melukai hordeolum sendiri karena dapat menyebabkan kerusakan dan infeksi yang lebih parah dan menyebar jauh hingga terjadi kerusakan mata.
Sumber