Dengan semakin meluasnya penetrasi internet, Indonesia kini dibanjiri penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) yang menawarkan banyak kelebihan-kelebihan. Sebelum tergiur dengan salah satunya, sebaiknya Anda melakukan pertimbangan-pertimbangan tersendiri agar tidak kena ‘jebakan batman’.
Layanan internet broadband di Indonesia memang harus diakui tidak semuanya seindah janji-janji surga ketika ISP melakukan promosi. Alih-alih bisa mendapatkan koneksi internet secepat kilat, yang ada malah selambat siput. Jadi, lakukanlah pertimbangan-pertimbangan di bawah ini sebelum menjadi korban dari promosi ISP yang menyesatkan:
Tipe broadband yang digunakan
Tidak semua layanan broadband yang digunakan ISP sama. Untuk itu Anda harus mengetahui tipe-tipe broadband residential yang ditawarkan, di antaranya:
1. Digital Subscriber Lines (DSL), layanan broandband ditransmisikan melalui jaringan telepon tanpa mengganggu layanan telepon itu sendiri. ISP yang jelas-jelas melakukan ini adalah Telkom Group dengan produk Speedy.
2. Modem kabel, akses internet menggunakan kabel yang dipaketkan dengan layanan TV kabel. Layanan ini biasanya ditawarkan oleh Firstmedia, Telkom IndiHome dengan Telkomvision, dan MNC Play Media dengan Indovision.
3. Fiber optic, layanan internet broadband tercepat yang bisa secara bersamaan melayani jaringan internet, telepon, dan video secara bersamaan dengan kecepatan hingga ratusan Mbps. Sayangnya, layanan ini tidak tersedia di semua ISP dan lokasi. Beberapa nama ISP yang sudah menyediakan layanan ini di antaranya Firstmedia, BIznet Network, Telkom Group, dan MNC Play Media.
Kecepatan yang diinginkan
Kecepatan internet memang sangat tergantung dari beberapa faktor, misalnya jenis paket layanan yang dipilih hingga infrastruktur yang dimiliki ISP dengan hitungan kecepatan dalam kilobits (Kbps) atau megabits (Mbps) untuk kebutuhan unduh dan unggah. Tiap-tiap layanan broadband memiliki kecepatan yang berbeda, yakni:
1. DSL kecepatan mulai dari 758 Kbps hingga 7 Mbps dan bisa dipengaruhi oleh seberapa jauh baiknya layanan telepon yang dimiliki ISP.
2. Modem kabel kecepatannya berkisar 3 Mbps – 20 Mbps dan bisa dipengaruhi berapa banyaknya tetangga atau pengguna menggunakan jaringan dengan kabel yang sama. Jika kecepatan internet melambat, berarti saat ini sedang digunakan bersamaan dengan pengguna lain.
3. Fiber optic menjadi layanan internet tercepat dengan downlik hingga 50 Mbps. Sangat cocok bagi Anda yang sering menggunakan internet untuk menonton video streaming atau memiliki Smart TV di rumah.
Jika Anda ingin sesuatu yang lebih instan dalam berinternet, Anda bisa menggunakan konektivitas dial-up. Anda tidak perlu berlangganan bulanan, cukup menggunakan akses nomor tertentu dari nomor telepon rumah. Untuk kecepatannya sendiri terbilang sangat ‘menyiksa’, yakni maksimal 56 Kbps, jauh di bawah standar kecepatan internet broadband.
Paket dan tarif berlangganan
Saat ini banyak ISP yang menawarkan paket berlangganan layanan internet dengan beragam skema. Berikut ini jenis-jenis paket berlangganan yang ditawarkan ISP-ISP terkemuka di Indonesia:
1. Biznet memiliki layanan internet broadband dari Rp 200.000 dengan pilihan Home Internet dan Home Combo, termasuk modem Wi-Fi, di luar biaya instalasi sebesar Rp 200.000. Kecepatan internet mulai 10 Mbps hingga 50 Mbps. Untuk paket Home Combo jumlah siaran TV yang tersedia mulai dari 45 channel.
2. MNC Play Media memiliki paket berlangganan mulai dari Rp 249.00 per bulan dengan kecepatan mulai 7 Mbps, unlimited. Harga sudah termasuk layanan TV kabel Indovision 9 HD channel dan 50 SD channel.
3. Telkom Group memiliki berbagai jenis layanan internet broadband. Selain Speedy yang berbasis ADSL, operator BUMN ini punya layanan IndiHome yang merupakan layanan Triple Play untuk telepon rumah, internet, dan TV interaktif UseeTV dengan biaya berlangganan termurah mulai Rp 170.000 dengan kecepatan 512 Kbps.
Sayangnya, tidak seperti Biznet dan Firstmedia, layanan ini memiliki batasaan penggunaan (Fair Usage Policy/FUP), di mana kecepatan internet akan berkurang setelah mencapai kuota penggunaan tertentu. Untuk berhenti berlangganan layanan ini juga tidak semudah itu, karena kabarnya pelanggan juga harus memutuskan nomor telepon rumah yang telah digunakan.