Agama adalah sesuatu yang mengatur kehidupan manusia, baik itu hubungan manusia antar sesama manusia maupun hubungan manusia dengan Tuhannya.
Pengertian lembaga agama adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat praktek yang berhubungan dengan agama kepercayaan dan hal-hal yang suci yang berguna untuk mempersatukan umat (menurut Emile Durkheim)
Pengertian lembaga agama adalah lembaga yang bertujuan untuk mengatur kehidupan manusia dalam beragama. Fungsinya untuk pencarian identitas moral, memberikan tafsiran dan penjelasan serta meningkatkan solidaritas kelompok. (menurut Bruce J)
Pendek kata, pengertian lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan yang sudah dirumuskan dan dibakukan serta yang dianut secara luas dan dipandang sebagai perlu dan benar.
Sebagai bagian dari lembaga sosial yang ada di Indonesia, lembaga agama memiliki fungsi utama yaitu sebagai pedoman manusia dalam berhubungan dengan Tuhannya dan sebagai dasar perilaku dalam masyarakat. Sebagai sumber kebenaran, lembaga agama merupakan tuntutan prinsip benar dan salah serta pedoman keberadaan bahwa sejatinya makhluk hidup yang berada di dunia hanyalah ciptaan Tuhan semata.
Seperti halnya lembaga sosial lainnya, lembaga agama juga mempunyai fungsi manifes dan laten.
Fungsi manifest bersifat jelas, terang dan diketahui. Secara singkat disebut juga fungsi nyata. Sedangkan fungsi laten lembaga agama memiliki sifat tersembunyi atau yang tidak diketahui. Kebalikan dari fungsi manifest, fungsi laten ini disebut juga fungsi tidak nyata.
Fungsi Manifes Lembaga Agama meliputi:
- Doktrin; adalah pola yang menjadi penentu utama sifat hubungan antar manusia dengan Tuhan dan hubungan antar sesama manusia.
- Ritual; adalah suatu aturan tertentu yang dipakai dalam pelaksanaan agama yang melambangkan doktrin ataupun suatu hal yang mengingatkan manusia pada doktrin tertentu.
Seperangkat norma perilaku yang sifatnya konsisten dengan doktrin tersebut.
Fungsi Laten
Menurut Durkheim, fungsi laten agama adalah dapat meningkatkan integritas masyarakat, baik pada tingkat mikro maupun makro. Fungsi pada tingkat mikro ialah Tuhan menggerakkan dan membantu manusia untuk hidup. Melalui komunikasi dengan Tuhan, bukan saja mengetahui kebenaran yang tidak diketahui oleh orang yang tidak beriman, namun juga menjadikan manusia lebih kuat karena agama dapat menggerakkan dan memberi semangat hidup.
Pada tingkat makro, agama menjalankan fungsi positif karena dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkala dalam menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide bersama yang merupakan ciri dan inti dari persatuan dan kesatuan. Dengan melalui kegiatan atau ritual keagamaan yang dilakukan bersama-sama, kesatuan dan persatuan umat dapat di pupuk dan dibina.