BLITAR KAB – Tim juri Penilaian Lapangan Perlombaan Desa dan Kelurahan Serta Pelaksana Terbaik 10 Program Pokok PKK Tahun 2022 dari Provinsi Jawa Timur hari ini telah datang di Desa Ploso Kecamatan Selopuro.
Kedatangan rombongan disambut meriah oleh warga Desa Ploso dengan pertunjukkan Pawai Sariroso. Ada yang unik dari Desa Ploso dalam mempersembahkan pertunjukkan tersebut yakni adanya arak-arakan jajanan tradisional yang memang menjadi potensi di Desa Ploso.
Sekretaris Daerah Pemkab Blitar, Izul Marom mewakili Bupati/Wakil Bupati Blitar mengatakan jajanan tradisional tersebut telah lama berkembang dan sudah dikenal oleh masyarakat Kabupaten Blitar, pembuatannya ini tergabung dalam Paguyuban Sariroso.
“Mereka membuat acara 1 tahun sekali biasanya di bulan-bulan Juni seperti ini, itu acaranya namanya Harlah Paguyuban, kue-kue yang dibuat itu kemudian diarak di kampung kemudian jajannya itu nanti dibagikan kepada masyarakat dan sebagian dijual murah. Dan itu bentuk rasa syukur atas usaha mereka selama ini,” ungkapnya, Selasa (21//6/2022).
Tradisi ini menurutnya yang menarik tim juri provinsi untuk turut mengambil jajanan tardisional/pasar Sariroso yang dipersembahkan dalam gerobak usai pemotongan pita di Masjid Baitul Ma’mur. Terlepas hal itu, Kabupaten Blitar harus berbangga kepada Desa Ploso yang telah masuk 6 besar untuk mengikuti lomba desa tingkat provinsi ini.
“Di Jatim lebih dari 7.700 desa dan kita terpilih untuk ada penilaian lapang ini, hanya ada 6 desa di Jawa Timur seperti itu. Karena memang Desa Ploso waktu penilaian administrasi memang dinilai bagus dan dilapangan juga dinilai sangat bagus, jadi kita bangga ya, ” kata Sekda Izul.
Sekda Izul berharap Desa Ploso Kecamatan Selopuro dimana yang saat ini menjadi wakil dari desa yang ada di Kabupaten Blitar bisa menjadi juara dan kemudian bagi masyarakat menjadi motivasi agar berikutnya semakin berkembang lebih bagus usaha yang saat ini berjalan, sehingga ekonomi masyarakat desa ini akan semakin bagus.