Bahaya penyakit muntaber bagi anak-anak dan cara mengobatinya

Muntah dan buang air besar ini biasanya akan sembuh sendiri. Jadi, Moms bisa mengatasinya di rumah. Namun, muntaber pada anak bisa berbahaya bagi Si Kecil karena dapat menyebabkan dehidrasi. Sebab, banyak cairan keluar dari saluran cerna atas maupun bawah.Ketika Si Kecil mengalami muntaber alias diare dan muntah itu artinya perut dan usus anak sedang teriritasi dan meradang. Penyebab biasanya adalah infeksi virus dan bakteri. Penyakit ini juga biasa disebut flu perut atau istilah medisnya adalah gastroenteritis.

Beberapa rekomendasi obat untuk meringankan gejala muntaber, di antaranya:

1. Paracetamol

Sakit perut parah menandakan adanya infeksi dari bakteri, virus, atau parasit penyebab muntaber. Untuk meredakan gejala ini, Anda bisa minum obat paracetamol. Selain meredakan sakit perut, obat ini juga bisa menurunkan demam

Paracetamol umumnya aman digunakan segala usia, baik itu anak-anak maupun lansia. Gunakan obat muntaber ini ketika gejalanya muncul. Jika sudah membaik, Anda tidak perlu melanjutkan penggunaan obat.

Anda mungkin tahu jika pereda nyeri juga bisa menggunakan obat golongan NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), seperti ibuprofen, naproxen, aspirin, atau diclofenac.

Meski fungsinya sama, obat tersebut dapat mengiritasi lapisan perut pada beberapa orang. Mengingat orang yang mengalami muntaber mengalami infeksi pada saluran cerna, dikhawatirkan obat NSAID yang bisa mengiritasi akan memperparah kondisi. Oleh karena itu, obat golongan ini sebaiknya dihindari.

2. Oralit

Dehidrasi yang merupakan komplikasi muntaber, sebenarnya bisa dihindari. Salah satu cara ampuhnya adalah kembali mengganti cairan tubuh yang hilang dengan segera. Namun, ini tidak hanya cukup dengan minum air putih saja. Pasalnya, air putih tidak mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh.

Akan lebih baik jika Anda minum oralit.Oralit adalah larutan yang terbuat dari campuran air, gula, dan garam. Anda bisa mendapatkan obat muntaber ini dari apotek atau toko obat.

Akan tetapi, Anda juga bisa membuat oralit sendiri di rumah. Anda bisa membuat obat muntaber ini dengan langkah berikut ini:

  • Sediakan 1 liter air putih
  • Tambahkan 3/4 sendok teh garam meja
  • Campurkan 2 sendok makan gula dan aduk hingga rata

3. Obat antidiare

Infeksi membuat orang yang terkena muntaber, akan mengalami terus buang air besar dengan feses encer. Diare ini tentu akan membuat Anda jadi bolak-balik ke kamar mandi.

Untungnya, gejala muntaber ini bisa Anda redakan dengan obat antidiare. Contoh obat diare yang bisa Anda pilih, yaitu:

Loperamide

Loperamide adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati diare. Cara kerja obat ini adalah mengurangi aliran cairan dan elektrolit ke dalam usus dengan memperlambat pergerakan usus.

Obat untuk diare akibat muntaber ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan larutan. Biasanya loperamide diminum setelah Anda buang air, tapi tidak boleh melebihi jumlah yang tercantum di label kemasan. Ingat, obat ini tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun.

Efek samping yang mungkin dirasakan setelah minum obat muntaber ini adalah tubuh lemas dan sembelit.

Bismuth subsalicylate (pepto bismol)

Bismuth subsalisilat digunakan untuk mengobati diare dan sakit perut. Namun, obat ini hanya boleh digunakan orang dewasa dan anak-anak. Obat muntaber ini juga tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan ibu menyusui karena memiliki risiko mengganggu perkembangan janin dan mengalir ke ASI.

Cara kerjanya adalah mengurangi aliran cairan dan elektrolit ke dalam usus, peradangan, dan membunuh organisme yang menyebabkan diare. Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini adalah telinga berdenging.

4. Antibiotik

Salah satu penyebab muntaber adalah bakteri, salah satunya Escherichia coli. Bila penyebabnya memang bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Namun jika penyebabnya adalah virus, antibiotik tidak diperlukan.

Check Also

Maksud dari Kata Informatif Adalah

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa maksud dari kata informatif? Mungkin Anda sering mendengar kata ini …