Apa Pengertian Teks Anekdot, Tujuan dan Kaidah Bahasanya?
Pengertian teks anekdot adalah suatu tulisan berisi cerita singkat yang mengandung unsur kelucuan di dalamnya dengan maksud menyampaikan kritikan secara terselubung.
Tak mengherankan jika teks ini sarat akan kalimat sindiran terhadap beberapa polemik yang tengah terjadi di masyarakat, baik dalam bidang layanan publik, lingkungan, politik, sosial, dan aspek lainnya.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Untuk mengenali suatu teks termasuk dalam kategori anekdot atau bukan, Anda bisa mengamatinya berdasarkan beberapa ciri khas berikut ini.
- Berisikan cerita kerangan yang terlihat seperti perumpamaan. Dalam struktur anekdot umumnya tertulis dalam bentuk narasi, menyerupai dongeng. Selain itu, cerita yang dikisahkan di dalamnya berupa imajinasi semata, atau kadang memang diangkat dari peristiwa nyata dengan sedikit tambahan imajinasi untuk membuatnya lucu sekaligus sarkastik.
- Menampilkan sosok tokoh ataupun figure yang memang kerap dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat, utamanya orang-orang penting. Hal ini karena anekdot memang menyindir kehidupan yang memang terjadi di lingkungan sekitar. Kerap kali pemerintah yang dijadikan objek sindiran untuk mengungkapkan keresahan masyarakat bawah dengan cara yang jenaka.
- Memiliki sisi humoris, jenaka, dan menggelitik, namun sebenarnya lelucon di dalamnya bermaksud sarkastik. Ya, teks anekdot memang dibuat untuk menyampaikan kritik dengan cara yang tak biasa. Yakni melalui guyonan yang menyindir berkaitan dengan isu-isu yang telah menjelma sebagai sebuah rahasia umum.
- Mengandung kritikan dan tujuan yang jelas. Memang anekdot diperuntukkan guna menyentil pihak yang dianggap tidak benar dengan cara lucu. Dengan begitu, diharapkan kritik yang disampaikan lebih mengena dan mampu diterima oleh semua pihak.
- Kerap mengusung karakter tentang hewan ataupun manusia ke dalam ceritanya. Kesemuanya diceritakan serealistis mungkin agar terasa dekat dengan masyarakat, meski kadang terdapat pula bualan di dalamnya.
Tujuan Teks Anekdot
Meski identik dengan alur cerita yang lucu dan menggelitik, anekdot memiliki beberapa tujuan bagi yang bisa memahaminya. Berikut ini tujuan dari dibuatnya anekdot, antara lain;
- Untuk menghibur pembaca dengan menyajikan cerita yang ringan dan correlated dengan kehidupan yang ada di masyarakat.
- Sebagai media berbagi kisah jenaka untuk mengundang tawa pembaca agar bisa melepas penat.
- Sebagai media untuk menyampaikan kritik secara terselubung karena disampaikan dalam balutan cerita yang apik dengan beberapa tambahan kelakar nan menggelitik.
- Sebagai gambaran masyarakat dan polemik yang ada saat itu, namun tentu dengan berbagai penyesuaian.
- Sebagai sarana edukasi untuk mengenalkan materi baru pada masyarakat awam dengan cara yang santun sekaligus satir, namun tetap bisa diterima oleh masyarakat. Dengan pengemasan cerita yang ringan, tentu hal baru akan mudah dimengerti.
- Sebagai sarana memperkenalkan masyarakat agar melek politik. Dengan pendekatan melalui guyonan renyah, tentu poin yang hendak disampaikan lebih bisa diterima dengan baik.
Kaidah Bahasa Teks Anekdot
Dalam menuliskan anekdot, ada kaidah-kaidah yang kerap digunakan oleh sang penulis. Beberapa di antaranya adalah;
1. Menggunakan latar waktu di masa lampau. Tak mengherankan karena banyak anekdot ini menggunakan perumpamaan dalam tekniknya bercerita. Dengan begitu, sentilan mengenai keadaan di masa sekarang dan tempo dulu menjadi makin kentara, terlebih jika membandingkan keduanya.
2. Kerap menggunakan kata penghubung alias konjungsi. Hal ini akan mempererat hubungan antar-kalimat dan antar-paragraf hingga cerita bisa menjadi satu kesatuan utuh.
3. Terdapat beberapa kalimat imperatif di dalamnya, entah dalam percakapan/ dialog maupun narasi. Keberadaan kalimat bernada menyuruh ini adalah untuk membuat pihak lain melakukan kemauan kita.
4. Menggunakan beberapa pernyataan retorik. Artinya, kalimat pertanyaan yang disampaikan di dalamnya kadang bersifat umum dan si penanya pun sebenarnya sudah tahu jawabannya namun tetap menanyakannya. Contohnya ‘Sekarang apa kamu merasa bahagia setelah bergelimang harta sementara ibumu menderita seperti itu?’
5. Menggunakan verba di dalamnya. Penggunaan kata kerja atau verba ini tentu merupakan syarat wajib untuk membentuk satu kalimat utuh dalam cerita.
6. Menggunakan kata seru.
Struktur Teks Anekdot
Sebagai salah satu cerita yang menghibur, teks anekdot memiliki struktur sebagai berikut;
- Abstraksi, yakni bagian yang menjadi awal atau pengenalan teks tersebut. Seperti prolog, abstraksi berfungsi untuk memberikan gambaran secara umum agar pembaca tidak kebingungan.
- Orientasi, di bagian ini pembaca akan diperkenalkan dengan awal peristiwa tersebut, bagaimana kejadian dan latar belakangnya. Orientasi merupakan pengantar cerita.
- Krisis, merupakan bagian pokok yang berisikan permasalahan utama dengan konflik yang telah memuncak.
- Reaksi, yakni bagian yang berisi penyelesaian masalah dengan menggunakan teknik yang unik dan berbeda.
- Koda, merupakan bagian penutup untuk mengakhiri cerita pada teks tersebut