Memahami Perbedaan Antara Panas dan Kalor
Memahami Perbedaan Antara Panas dan Kalor

Memahami Perbedaan Antara Panas dan Kalor

Panas dan kalor seringkali merupakan konsep yang sering digunakan secara bergantian dalam percakapan sehari-hari. Namun, sebenarnya panas dan kalor memiliki makna yang berbeda dalam fisika. Artikel ini akan merangkum perbedaan antara panas dan kalor, memperjelas definisi masing-masing dan bagaimana keduanya saling terkait namun memiliki konsep yang berbeda.

Tentang Panas dan Kalor

Panas dan kalor adalah dua istilah yang sering membingungkan namun memiliki pengertian yang berbeda dalam fisika. Panas merujuk pada bentuk energi yang berpindah antara objek karena perbedaan suhu. Ketika dua objek dengan suhu yang berbeda berinteraksi, energi termal akan mengalir dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin sampai keduanya mencapai kesetimbangan suhu. Perpindahan energi ini disebut sebagai transfer panas.

Di sisi lain, kalor merujuk pada jumlah energi termal yang ditambahkan atau diambil dari sebuah objek atau sistem untuk mengubah suhunya. Kalor dinyatakan dalam satuan joule. Ketika suatu objek menyerap energi termal, ia akan menerima kalor positif, sedangkan jika objek kehilangan energi termal, itu akan kehilangan kalor negatif. Dalam percakapan sehari-hari, istilah kalor sering digunakan untuk menyebut energi termal yang ditransfer dalam proses pemanasan atau pendinginan.

Perbedaan penting lainnya antara panas dan kalor adalah bahwa panas adalah bentuk energi yang bisa dirasakan oleh kita, sedangkan kalor adalah bentuk energi yang dialami oleh objek atau sistem. Panas juga dapat dilihat sebagai perpindahan energi termal, sedangkan kalor adalah energi termal itu sendiri.

Dalam ilmu fisika, hubungan antara panas dan kalor dijelaskan oleh Hukum Pertama Termodinamika, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, tetapi hanya dapat berubah bentuk. Oleh karena itu, panas dan kalor merupakan konsep penting dalam memahami perpindahan energi termal dan prinsip dasar termodinamika.

Secara keseluruhan, penting untuk memahami perbedaan antara panas dan kalor, meskipun sering kali digunakan secara bergantian dalam percakapan sehari-hari. Panas memiliki konotasi perpindahan energi termal antara objek, sedangkan kalor merujuk pada jumlah energi termal yang ditambahkan atau diambil oleh objek. Memahami perbedaan ini dapat membantu kita dalam mempelajari termodinamika dan menyadari betapa pentingnya energi termal dalam banyak aspek kehidupan kita.

Ada beragam fenomena menarik dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), termasuk soal kalor dan panas. Bila dipelajari dengan seksama maka kedua istilah tersebut tidaklah sama meski memiliki keterkaitan langsung.

Pengertian Kalor

Menurut pengertian dasar, kalor merupakan sejenis bentuk energi yang diperoleh sebuah benda dan berakibat pada perubahan wujud atau suhu. Kalor seringkali dikaitkan dengan suhu namun keduanya berbeda karena suhu merupakan ukuran satuan derajat panas. Kalor sendiri adalah jumlah atau kuantitas panas yang dilepas atau diserap oleh sebuah benda.

Kalor pertama kali ditemukan oleh Antonnie Laurent Lavoiser (1743 – 1794), seorang ahli kimia terkemuka dari Prancis. Diambil dari kata caloric dan memakai Kalori (kal) serta Kilokalori (Kkal) sebagai satuan kalor. Menurut penelitian yang dilakukan para ahli, 1 kal dapat memanaskan 1 gram air dengan kenaikan suhu 1 derajat celcius. Selain nama satuan, perbedaan kalor dan panas bisa dilihat dari teori dasar.

Menurut penelitian yang dilakukan para ahli, perpindahan kalor dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni: radiasi, konveksi dan konduksi. Radiasi yaitu perpindahan kalor tanpa medium/zat perantara, konveksi yaitu perpindahan kalor yang diikuti perpindahan medium/zat perantara, sedangkan konduksi yaitu perpindahan kalor tanpa perpindahan massa.

Pengertian Panas

Menurut pengertian dasar, panas merupakan bentuk perpindahan energi akibat terjadinya perubahan suhu. Perbedaan kalor dan panas terletak pada nama satuan, dimana panas memakai Joule (J) sebagai satuan yang diambil dari nama belakang sang penemu asal Inggris, James Prescott Joule (1818–1889). Berdasarkan hasil studi diketahui bahwa panas akan bergerak dari daerah suhu tinggi ke rendah.

Bila dua benda memiliki suhu berbeda dan saling bersentuhan, terjadilah pertukaran energi sehingga keduanya punya suhu yang seimbang. Jumlah energi yang tersalur merupakan jumlah besaran energi yang ditukar. Sebenarnya tak banyak begitu perbedaan antara panas dengan kalor sebab dua-duanya justru saling mendukung teori.

Kesimpulan

Perbedaan kalor dan panas bisa dilihat dari nama penemu hingga satuan. Kalor ditemukan oleh Antonnie Laurent Lavoiser dengan satuan Kalori (kal) sedangkan panas ditemukan James Prescott Joule (1818–1889) dengan satuan Joule (J). Sebenarnya, panas merupakan penyempurna bahasan kalor.

Check Also

Bumi sebagai planet dalam Tata Surya

(Bumi sebagai planet dalam Tata Surya) – Bentuk dan Ukuran Bumi; Pada zaman dahulu, manusia …