Gunung Kelud – Suara letusan Gunung Kelud nampaknya terdengar hingga Yogyakarta, terlebih di daerah Kabupaten Gunung Kidul. Hal tersebut dikarenakan dentuman erupsi gunung kelud ini merambat melalui gelombang udara sebagai gelombang akustik.
Diwartakan dari laman SN, (14/2/2014) dini hari, Subandriyo selaku Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) mengungkapkan, suara yang terdengar oleh masyarakat Yogyakarta yang ada di kawasan Gunung Kidul merupakan dentuman letusan Gunung Kelud.
Menurutnya, getaran Kelud juga sempat terekam dari seismogram Stasiun Deles, Klaten. Pasalnya, letusan gunung kelud memiliki sumber sangat dalam.
Gunung Kelud yang meletus pada pukul 22.50 WIB tersebut menurutnya masih awal, dan belum mencapai puncaknya yang kemungkinan akan terjadi lagi lebih besar.
Sedangkan untuk kondisi Gunung Merapi, kini tak ada peningkatan aktivitas secara siginifikan. Hal tersebut dikarenakan, Gunung Api yang berada di kawasan Yogyakarta tidak memiliki hubungan dengan dengan gunung lainnya.
Menurut petugas dari Pos Pengamatan Gunung Merapi, Kaliurang Sleman mengatakan, Yulianto mengatakan kondisi Merapi saat ini masih aman. Kegempaan juga masih landai dan belum ada perubahan yang signifikan.
Sesaat setelah letusan dahsyat itu, kawasan sekitar lereng gunung mengalami hujan batu dan kerikil. Hujan batu terjadi di radius 5 klometer dari kawasan puncak sedangkan hujan kerikil dikabarkan hingga radius 50 kilometer. Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Bahkan sampai di Yogyakarta, teramati hampir seluruh wilayah tertutup abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi abu vulkanik dari Merapi pada tahun 2010. Ketebalan abu vulkanik di kawasan Yogyakarta dan Sleman bahkan diperkirakan lebih dari 2 centimeter.