Bersepeda sekarang ini sedang menjadi salah satu olahraga yang nge-trend di tengah masyarakat. Tapi kali ini bukan membahas tentang olahraganya, tapi trend bersepeda yang dibarengi dengan munculnya beberapa sepeda yang menunjang gaya. Jenis sepeda yang sering dicari di Era New Normal ini adalah sepeda lipat. Sepeda lipat memang terkenal sebagai salah satu alat transportasi yang praktis. Salah satunya adalah sepeda Brompton. Selain mahal, dengan bersepeda juga menjadikan tubuh lebih bugar.
Sepeda Brompton sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta sepeda. Sepeda buatan Inggris ini dikenal sebagai produk sepeda yang mahal. Harganya bisa mencapai ratusan juta. Penasaran tentang alasan kenapa sepeda Brompton harganya bisa selangit? Sepeda Lipat [M2L 2018] saja mencapai Rp 83,9 jutaan dan berikut beberapa fakta sepeda Brompton yang dikutip dari berbagai sumber.
1.Sejarah Sepeda Brompton
Sepeda Brompton bukan produk baru, tetapi sudah didesain sejak 44 tahun yang lalu oleh Andrew Ritchie, seorang teknik di di London. Ide itu bermula dari kesulitan Ritchie untuk memasukkan sepeda konvensionalnya ke dalam apartemen. Sehingga ia menciptakan sepeda yang ringkas dan bisa dilipat.
Nama Brompton diambil dari apartemen Ritchie yang menghadap ke Brompton Oratory di South Kensington, London. Pada tahun 1981, brompton pertama kali diproduksi di kota Brentford, Inggris dengan ukuran 28x60x60 cm dan menjadi 3,56 kaki kubik setelah dilipat. Baca juga: PAMOR SEPDA LIPAT MEROKET DIMUSIM PANDEMI
Pada tahun 1995, brompton mendapatkan ‘Royal Recognition‘, yaitu penghargaan yang didapat dari Ratu Inggris. Sejak mendapatkan penghargaan itu, sepeda Brompton semakin melambung. Sepeda Brompton telah dijual lebih dari 100 ribu unit. Pada tahun 2008 lalu, pabriknya telah mengekspor 25 ribu unit ke pasar Belanda, Amerika, Jerman, Jepang dan Skandinavia. Pada tahun 2009, Ritchie menerima penghargaan ‘Prince Philip Designers Prize‘ atas karyanya di bidang sepeda.
2.Sepeda Brompton di Indonesia Harus Ber-SNI
Jika masuk ke Indonesia, sepeda Brompton harus berlogo Standar Nasional Indonesia (SNI) walaupun produk ini sudah diakui dunia.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Standarisasi Industri (BPPI), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang mengatakan bahwa produk apa pun yang dipasarkan di Indonesia, harus mengikuti SNI.
Apabila tidak berlogo SNI, Indonesia tidak akan mengakui kualitas suatu produk dari negara luar, termasuk sepeda Brompton. Hal ini dikarenakan Indonesia terikat peraturan World Trade Organization (WTO/Organisasi Perdagangan Dunia).
3.Ringkasnya Bentuk Sepeda Brompton
Sepeda Brompton mempunyai kerangka yang terbilang unik. Tidak seperti sepeda pada umumnya, salah satu keunggulan Brompton adalah ukurannya yang kecil dan bisa dilipat. Dalam posisi terlipat, ukurannya setinggi 58,5 cm, panjang 56,5 cm dan selebar 27 cm.
Untuk ukuran roda yakni 349 mm (13,7 inci), dengan ban berdiameter 16 inci. Setang dan beberapa komponen lain terbuat dari aluminium. Brompton memiliki bingkai melengkung, yang terdiri dari tabung utama berengsel terbuat dari baja, segitiga belakang yang bisa berputar pada porosnya, garpu, dan batang setang berengsel.
Pada semua seri, tabung utama dan batang setang terbuat dari baja. Sementara segitiga belakang dan garpu dapat terbuat dari baja atau titanium, tergantung modelnya.
Jadi, kamu tidak perlu repot dan mengeluarkan banyak tenaga, hanya dengan hitungan detik saja sudah dapat melipatnya.
4.Menjadi Pilihan Gaya Hidup
Dengan ukurannya yang mungil dan bisa dilipat serta praktis, menjadikan Brompton banyak diincar di Era New Normal ini. Kamu bisa membawa sepeda Brompton di dalam kereta hingga masuk ke dalam kantor tanpa perlu khawatir akan memakan banyak tempat.
Kamu juga bisa membawanya jalan-jalan dengan dimasukkan ke dalam mobil kemudian bersepeda di tepi pantai ataupun area pegunungan lebih nyaman dengan menggunakan sepeda ini. Tidak lupa, beberapa asesoris tersedia seperti tas, pompa, atau lampu yang siap mempercantik sepeda ini.
5.Mempunyai Berbagai Variasi Seri
Sepeda Brompton termasuk sepeda dengan banyak asesoris pendukung. Misalkan untuk gear-nya. Sepeda Brompton memiliki banyak gear sampai 6 gear. Setiap gear mempunyai fungsi yang berbeda. Misalkan 1 speed lebih simple dan ringan untuk bersepeda di medan perkotaan yang datar. 2 speed pilihan untuk medan datar dan agak menanjak, lebih fleksibel dan simpel. 3 speed pilihan yang paling pas untuk aktivitas sehari-hari dengan medan jalan yang naik turun.
Sepeda Brompton juga menyediakan Mud Guard sebagai penahan lumpur pada roda sehingga menambah kenyamanan bersepeda, terutama pada daerah yang basah, ataupun daerah yang hujan. Terdapat beberapa jenis untuk Mud Guard ini dalam seri Brompton.
Kalau kamu membeli sepeda Brompton dengan Version E, desainnya lebih ringan dan simple tetapi tidak cocok untuk daerah yang becek, sering hujan, atau berair karena tidak memiliki mud guard. Atau kalau kamu ingin bersepeda di tempat yang berlumpur, kamu bisa memilih Version L yang memiliki pelindung lumpur pada roda depan dan belakang.