Pandemi covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya, memaksa kita untuk melakukan berbagai upaya agar tetap produktif, diantaranya adalah dengan menerapkan adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Di bidang layanan kesehatan yang secara rutin dilakukan di wilayah dan menyentuh langsung masyarakat adalah posyandu.
Dalam menjalankan layanannya, bidan desa atau kelurahan bekerjasama dengan kader kesehatan, seperti pemantauan tumbuh kembang balita dan ibu hamil. Kesehatan balita dan ibu hamil harus terjaga terutama ditengah pandemi covid-19 ini, mengingat mereka termasuk kelompok retan terpapar virus serta untuk mendukung program nasional dalam menanggulangi masalah stunting. Baca juga: Webinar Kesehatan Pemerintah Kabupaten Blitar
Dikutip dari pemaparan drg. Vitria Dewi, MSi., Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada Webinar Pemkab Blitar dengan tema Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19, berikut operasional posyandu di tengah pandemic covid-19 dengan menerapkan kebiasaan baru:
Sebelum hari buka
Sebelum membuka pelayanan posyandu, yang pertama diperhatikan adalah zonasi tingkat penularan covid-19 dan harus berkoordinasi dengan Satgas Covid setempat. Pelaksanaan posyandu hanya bisa dibuka untuk zona hijau dengan menerapkan protokol kesehatan dan tahapan yang ketat. Untuk daerah kuning dan merah, untuk sementara ditunda pelaksanaanya, namun layanan program kesehatan ibu dan anak harus tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Beberapa prinsip dan persiapan yang harus dilakukan diantaranya: menghindari kerumunan, menerapkan physical distancing, petugas dan pengunjung harus sehat, tidak demam, batuk, dan pilek, menyiapkan sarana CTPS, hand sanitizer, dan melakukan penyemprotan sebelum dan sesudah pelaksanaan posyandu.
Hari buka
Pada saat pelaksanaan posyandu, kader kesehatan harus sehat, memakai APD atau minimal memakai baju lengan Panjang, memakai sarung tangan, masker, dan face shield, menggunakan hand sanitizer dan disemprot desinfektan. Posyandu harus dilaksanakan di tempat terbuka agar terdapat sirkulasi udara. Untuk pengunjung, semua ibu balita dan balita harus memakai masker, bayi menggunakan face shield. Pengunjung harus cuci tangan memakai sabun dan diukur suhu tubuhnya.
Setelah hari buka
Setelah pelaksanaan, kader dan bidan harus melengkapi hasil pelayanan dan mengidentifikasi sasaran resiko dan menyampaikan hasilnya kepada pengurus lingkungan setempat. Melaksanakan kelas atau komunikasi ibu hamil dan kelas ibu balita secara online dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti chat, WAG, video call, dan lain-lain. Untuk sasaran yang beresiko, harus dilakukan kunjungan, dan pemantauan. Terakhir, kader harus belajar memetakan dan menentukan urutan atau prioritas sasaran posyandu.
Demikian beberapa pedoman operasional posyandu di tengah pandemic covid-19, mari lindungi diri, keluarga, dan masyarakat, Bersama kita bisa hentikan wabah.