Pandemi Covid-19 merubah tatanan baru diberbagai sektor kehidupan tak terkecuali dunia pendidikan. Pandemi memaksa melakukan adaptasi baru atau new normal melalui proses belajar-mengajar yang dilakukan secara daring. Proses pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka berubah ke arah virtual/maya.
Perubahan Proses Belajar Mengajar di era pandemi covid-19 ini setidaknya ada 3 aktor new normal pendidikan, yaitu:
- Guru, guru berperan dalam mendesign, melaksanakan, membimbing serta mengevaluasi proses pembelajaran virtual di rumah.
- Anak, sebagai individu yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui Pendidikan baik formal maupun non formal, melakukan proses belajar di rumah.
- Orang Tua, memiliki peran yang sangat besar dalam memfasilitasi dan memotivasi belajar sang anak.
Perubahan belajar secara virtual/maya dikenal juga dengan distance learning atau pembelajaran jarak jauh. Distance learning ini merupakan pembelajaran berbasis lembaga, menghubungkan guru/dosen dengan siswa/mahasiswa yang berada di lokasi terpisah, menggunakan teknologi informasi, system telekomunikasi interaktif, dan berbagai sumber daya lainnya.
Beberapa kelebihan sistem pembelajaran ini diantaranya:
- Tidak memerlukan ruang kelas, proses belajar mengajar dilakukan dari tempat masing-masing,
- Tidak memerlukan tatap muka secara langsung dalam satu ruangan karena baik guru maupun siswa terhubung melalui computer atau handphone dengan aplikasi video conference dan tersambung melalui jaringan internet,
- Tidak terbatas oleh waktu, proses belajar mengajar dapat dilakukan setiap saat, tidak terbatas pada waktu kelas normal,
Pengajar dan siswa dapat mengatur waktu belajar, sesuai dengan ketersediaan dan kesepakatan masing-masing.
Namun, proses belajar mengajar dengan system distance learning ini memiliki kelemahan diantaranya, mengurangi bersosialisasi, kalau biasanya bisa mengobrol di sekolah ketemu langsung, dan makan bareng, dan kurang efektif, susah bertanya kepada guru, kalua di sekolah bisa langsung bertanya.
Demikian dampak pandemi covid-19 yang mampu merubah tatanan dunia pendidikan yang biasanya dilakukan secara tatap muka, bertemu langsung bergeser ke virtual/maya.